Perselingkuhan sering tampak manis di awal, seperti udang di balik tepung---renyah di luar, amis di dalam. Tapi akhirnya meninggalkan luka. Pada istri, anak-anak, orang tua, bahkan harga diri kita sendiri.
Kisah Kesetiaan, Warisan Kehormatan
Banyak yang mengira kesetiaan itu lemah. Padahal, ia adalah bentuk kekuatan jiwa.
Saya tak ingin menyombong. Tapi jika Allah masih menjaga rumah tangga kami hingga kini, mungkin salah satunya karena saya memilih tetap setia, meski godaan datang silih berganti.
Kesetiaan adalah warisan terbaik yang bisa diberikan seorang ayah kepada anak-anaknya. Bukan harta, bukan rumah, tapi keteladanan.
"Dan bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui."
(QS. An-Nahl: 43)
Ayat ini bukan hanya tentang ilmu agama. Tapi juga tentang hikmah kehidupan. Jika kita tak tahu bagaimana membina rumah tangga yang berkah, tanyalah pada orang yang telah melewatinya dengan air mata dan doa.
Penutup: Jangan Kau Noda Anugerah Itu
Cinta itu rapuh tapi suci.
Pasangan kita bukan sekadar teman berbagi rumah dan tempat tidur---mereka adalah rahmat yang Allah amanahkan. Maka jangan kau khianati. Jangan kau goreskan luka yang akan sulit kau sembuhkan sendiri.
Jika saat ini ada godaan, ingatlah kisah ini.
Jika pernah tergelincir, segera kembalilah.
Dan jika Anda masih setia, tetaplah istiqamah.
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri."
(QS. Al-Baqarah: 222)
Semoga kita semua dijaga dari niat buruk, dari bisikan setan yang menjanjikan kesenangan sesaat tapi menyisakan penderitaan panjang.
Wallahu a'lam bish-shawab.