Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serial Kedaulatan Digital dan Sistem Pembayaran Nasional (Bagian 4)

25 April 2025   14:11 Diperbarui: 25 April 2025   14:52 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi , Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

4. Menangkal Kripto Tak Terkendali

Munculnya mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan stablecoin berbasis dolar telah menantang dominasi mata uang konvensional. Keberadaan Digital Rupiah memberi alternatif legal dan stabil yang bisa menekan penggunaan kripto spekulatif dalam transaksi sehari-hari.

Tiga Fase Digital Rupiah: Ritel, Wholesale, dan Interkoneksi

Bank Indonesia merancang pengembangan Digital Rupiah dalam tiga fase:

  • Fase Ritel: Menyediakan Digital Rupiah untuk masyarakat umum, menggantikan sebagian transaksi tunai dan elektronik.
  • Fase Wholesale: Mengganti sistem transaksi antarbank dan lembaga keuangan besar dengan sistem berbasis Digital Rupiah.
  • Fase Interkoneksi Global: Menyambungkan Digital Rupiah dengan sistem pembayaran lintas negara---terutama di kawasan ASEAN.

Ini bukan pekerjaan sehari dua hari. Tapi roadmap-nya sudah dimulai sejak 2022, dan uji coba teknis telah berjalan sejak 2024.

Menanggapi Kritik AS: Fakta, Bukan Persepsi

Baru-baru ini, Amerika Serikat melalui Kantor Perwakilan Dagang (USTR) menyampaikan kekhawatiran terkait sistem pembayaran digital Indonesia, khususnya penerapan QRIS. 

Mereka menganggap pengembangan QRIS kurang transparan terhadap pemangku kepentingan internasional, serta bisa menjadi hambatan perdagangan.

Namun Bank Indonesia menyikapinya dengan tenang. Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa QRIS dikembangkan menggunakan standar global dari European Master Visa, hanya saja pengkodeannya menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan menurut Perry dan Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta, sistem ini telah disiapkan untuk transaksi lintas negara dan telah terhubung dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti pun menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk bekerja sama, termasuk dengan AS, dalam sistem pembayaran digital---selama kedua belah pihak siap. Menurutnya, tidak ada diskriminasi. Bahkan Visa dan Mastercard, dua raksasa pembayaran asal AS, masih dominan di Indonesia dan tidak mengalami kendala berarti.

Data BI menunjukkan bahwa volume transaksi QRIS tumbuh signifikan sebesar 163,32% (year-on-year) per Februari 2025, menunjukkan antusiasme pasar domestik yang tinggi dan kesiapan infrastruktur nasional.

Potensi Manfaat Digital Rupiah

Digital Rupiah menjanjikan berbagai manfaat sistemik bagi Indonesia:

  • Meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat tanpa akses perbankan
  • Mengurangi biaya pencetakan dan distribusi uang tunai
  • Menekan risiko pemalsuan uang
  • Memperkuat efektivitas kebijakan moneter dan fiskal, karena transaksi lebih terlacak
  • Meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi keuangan

Tapi, Bukankah Ini Terlalu Mengontrol?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun