Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serial Kedaulatan Digital dan Sistem Pembayaran Nasional (Bagian 4)

25 April 2025   14:11 Diperbarui: 25 April 2025   14:52 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi , Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Bagian 4: Digital Rupiah – Menapaki Jalan Baru dalam Sistem Keuangan Nasional

"Masa depan keuangan nasional tidak hanya soal kecepatan transaksi. Tapi juga soal kendali, keamanan, dan kedaulatan."

Pernyataan itu kerap digaungkan oleh para pejabat Bank Indonesia saat berbicara soal inisiatif terbaru mereka: Digital Rupiah. 

Bagi sebagian orang, ini hanya langkah mengikuti tren global. Namun, di balik layar, peluncuran mata uang digital bank sentral ini menyimpan cerita tentang upaya Indonesia menapak jalan baru dalam menjaga kedaulatan sistem keuangan nasional.

Digital Rupiah: Apa Itu Sebenarnya?

Digital Rupiah bukan sekadar versi digital dari uang kertas. Ia adalah representasi resmi dari rupiah dalam bentuk digital, yang diterbitkan dan dikendalikan langsung oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral. Dengan kata lain, ini adalah CBDC (Central Bank Digital Currency) versi Indonesia.

Berbeda dengan dompet digital seperti OVO, GoPay, atau DANA yang berbasis uang elektronik yang disimpan oleh pihak ketiga, Digital Rupiah memiliki nilai yang sama dan jaminan hukum seperti uang tunai, hanya saja bentuknya digital sepenuhnya dan berada dalam kontrol negara.

Mengapa Indonesia Perlu Digital Rupiah?

Ada beberapa alasan kuat mengapa Indonesia perlu bergerak ke arah ini:

1. Menjawab Perubahan Global

China sudah lebih dulu dengan e-CNY (yuan digital), Uni Eropa sedang mengembangkan Digital Euro, dan AS melalui The Fed mulai mengkaji FedCoin. Tak ketinggalan, negara-negara ASEAN juga sedang meneliti bentuk digital mata uang mereka.

Indonesia tak bisa hanya jadi penonton.

2. Memperkuat Sistem Pembayaran Domestik

Dengan Digital Rupiah, Indonesia akan memiliki alternatif sistem pembayaran yang tak bergantung pada infrastruktur pihak luar. Ini memperkuat posisi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional), sekaligus memperkecil potensi risiko sistemik dari platform global seperti Visa, Mastercard, atau PayPal.

3. Menjaga Kendali terhadap Arus Dana

Salah satu kekhawatiran terbesar di era digital adalah anonimitas dan kecepatan transaksi yang menyulitkan pengawasan. Digital Rupiah, karena berada di bawah sistem BI, memberikan kemampuan pelacakan dan pengendalian penuh bagi regulator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun