Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kisah SDM di Serial "The Office" dan Peranan Mengembangkan Human Capital

1 Mei 2024   20:12 Diperbarui: 17 Mei 2024   02:45 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin, human capital. (Dok. Freepik via kompas.com)

Oleh karena itu, mari bersama-sama mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan reputasi dan kinerja departemen Sumber Daya Manusia dalam membangun dan mengembangkan Human Capital. 

Dengan demikian, kita tidak hanya berinvestasi dalam masa depan perusahaan kita, tetapi juga membuka peluang bagi pertumbuhan dan pengembangan yang lebih baik bagi semua individu yang terlibat dalam perjalanan ini.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi organisasi kita dan angkatan kerja generasi mendatang.

Belajar dari Perspektif Karakter yang Tidak Disukai di Serial The Office

Dalam konteks peningkatan departemen Sumber Daya Manusia, mempertimbangkan bagaimana karakter yang tidak disukai di tempat kerja dapat mendapat manfaat dari pendekatan manajemen yang lebih baik juga relevan.

Karakter-karakter ini, seperti yang terlihat dalam serial The Office, dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana manajemen SDM yang efektif dapat memengaruhi dinamika lingkungan kerja.

Toby Flenderson, sebagai perwakilan Sumber Daya Manusia, sering kali menjadi sasaran lelucon dan kurang dihargai oleh rekan-rekan kerjanya. 

Ini menggarisbawahi pentingnya memberikan dukungan dan pengakuan yang tepat kepada departemen SDM untuk memastikan peran mereka diakui dan dihargai.

Angela Martin, dengan sikapnya yang keras kepala dan sikap superioritas, mencerminkan tantangan dalam mengelola hubungan antar-rekan kerja dan memperkuat pentingnya komunikasi yang efektif dan pengelolaan konflik dalam lingkungan kerja.

Ryan Howard, dengan kecenderungannya yang manipulatif dan kurangnya stabilitas emosional, menyoroti pentingnya manajemen kinerja yang kuat dan pengembangan karyawan untuk mendukung pertumbuhan profesional dan pribadi yang sehat.

Gabe Lewis, dengan kepribadiannya yang aneh dan canggung, menunjukkan betapa pentingnya memiliki pemimpin yang karismatik dan berpengaruh dalam membentuk budaya organisasi yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun