Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z dan Transformasi Budaya Perusahaan: Membawa Perubahan ke Tempat Kerja

26 Maret 2024   14:30 Diperbarui: 1 April 2024   13:30 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gen Z dan milenial. (Sumber: FREEPIK via kompas.com)

Setiap generasi membawa perspektif unik dan nilai-nilai yang berbeda ke tempat kerja, dan Generasi Z tidak terkecuali.

Dengan tumbuh dalam era digital dan di tengah-tengah pandemi global, Generasi Z memasuki dunia kerja dengan sikap yang unik, energi yang segar, dan pandangan yang inovatif.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana Generasi Z akan mengubah Budaya Perusahaan (Corporate Culture) berdasarkan temuan dari berbagai sumber dan diskusi yang dilakukan dengan berbagai pihak.

1. Nilai-nilai yang Berbeda

Menurut The Harris Poll, hampir setengah dari Generasi Z merasa bahwa nilai-nilai perusahaan tidak sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin lebih kritis terhadap kesesuaian nilai-nilai organisasi dengan prinsip-prinsip pribadi mereka.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai yang dipegang oleh Generasi Z dan memastikan bahwa budaya perusahaan mencerminkan nilai-nilai tersebut.

2. Teknologi di Tempat Kerja

Generasi Z tumbuh dalam era teknologi digital, namun tidak semua dari mereka merasa nyaman dengan perubahan teknologi di tempat kerja. Meskipun mayoritas karyawan memiliki sikap positif terhadap adopsi teknologi baru, sebagian Generasi Z melaporkan kekhawatiran terhadap dampak teknologi terhadap pekerjaan mereka.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka memberikan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk memastikan bahwa semua karyawan, termasuk Generasi Z, dapat menggunakan teknologi dengan efektif dan nyaman.

3. Keseimbangan Kehidupan Kerja

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak karyawan, termasuk Generasi Z, mengalami kelelahan dan stres di tempat kerja. 

Dengan tuntutan yang semakin meningkat dari dunia kerja modern, perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta memberikan dukungan untuk kesehatan mental karyawan.

4. Kolaborasi dan Inklusi

Generasi Z dikenal memiliki kepedulian yang tinggi terhadap inklusi sosial dan keberagaman di tempat kerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendorong kolaborasi antar tim yang beragam.

5. Keterlibatan Melalui Media Sosial

Meskipun Generasi Z adalah pengguna aktif media sosial, mereka cenderung memiliki interaksi yang lebih sedikit dengan perusahaan mereka melalui platform tersebut. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari cara untuk meningkatkan keterlibatan Generasi Z melalui media sosial dan memanfaatkan platform tersebut untuk memperkuat ikatan antara karyawan dan perusahaan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Memperhatikan hal-hal di atas, Jadi... Apa yang Harus Dilakukan?

Meskipun pernyataan misi dan model bisnis Anda mungkin sudah ditetapkan, perubahan yang dihadapi karyawan dapat sangat membantu dalam meningkatkan pengalaman karyawan lintas generasi. 

Berikut beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan yang sangat relevan dan dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan dan peluang yang dibawa oleh Gen Z di tempat kerja.

Fleksibilitas: Menawarkan model kerja yang fleksibel seperti kerja hybrid atau jam kerja yang bervariasi dapat membantu perusahaan menyesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan Gen Z, sambil tetap mempertahankan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja.

Inklusi dan Keadilan: Membangun lingkungan kerja yang inklusif dan adil adalah kunci untuk memenuhi nilai-nilai Gen Z. Ini melibatkan penyelenggaraan pelatihan inklusi, menerapkan kebijakan yang mendukung keberagaman, serta memastikan perlindungan terhadap kesehatan mental karyawan.

Komunikasi dan Pelatihan: Komunikasi terbuka tentang perubahan teknologi dan kebutuhan pelatihan yang berkaitan sangat penting. Memberikan pelatihan reguler dan menyediakan akses ke kursus atau sertifikasi dapat membantu karyawan Gen Z merasa siap menghadapi perubahan teknologi.

Terhubung: Meningkatkan keterlibatan melalui media sosial dan platform komunikasi internal seperti Slack dapat memperkuat ikatan antara karyawan dan perusahaan. Memberikan ruang bagi karyawan untuk memimpin strategi media sosial dapat membantu memperkuat keterlibatan mereka.

Menghadapi Tantangan dan Peluang Bersama

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini dan memberikan perhatian khusus pada kontribusi yang beragam dari Generasi Z, perusahaan dapat menciptakan budaya perusahaan yang dinamis, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.

Dengan demikian, Generasi Z membawa perubahan yang signifikan dan potensi inovasi yang besar ke tempat kerja. Dengan memahami nilai-nilai, kebutuhan, dan kontribusi mereka, perusahaan dapat memperkuat budaya perusahaan mereka dan bersiap menghadapi masa depan yang dinamis.

Melalui kolaborasi dan inklusi, kita dapat menghadapi tantangan dan peluang bersama, menciptakan lingkungan kerja yang menginspirasi dan mendukung bagi semua generasi.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun