Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kemarin Cukup Transformation, Hari ini Tambah Reinvention

15 Desember 2022   16:02 Diperbarui: 15 Desember 2022   16:14 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Pernyataan CEO untuk membangun bisnis baru (File by Merza Gamal)

"Pemimpin bisnis berharap pada tahun 2026, setengah dari pendapatan perusahaan mereka akan berasal dari produk, layanan, atau bisnis yang belum dibuat." - Hasil Survey terhadap 1.178 eksekutif tingkat C di seluruh dunia.

Sebagian besar industri menghadapi beragam gangguan besar dalam hitungan waktu semakin cepat. Ganguan itu antara lain berupa penyerang digital, permainan ekosistem yang mendefinisikan kembali batas-batas industri, dan regionalisasi rantai nilai. Gangguan tersebut diperparah oleh terjadinya ketegangan geopolitik, kesengsaraan ekonomi karena melonjaknya suku bunga dan tingginya inflasi, serta krisis energi yang menyertainya.

Oleh karena itu, banyak pemimpin C-suite tidak punya waktu untuk berpikir dengan cara yang segar dan berani, malah menjadi korban inkrementalisme. Namun bagi eksekutif perusahaan yang memiliki agile culture justru menjadikan masa-masa sulit sebagai sarana menghadirkan peluang untuk melampaui perubahan strategis dan operasional tambahan dalam menemukan kembali perusahaan dan membuatnya sesuai untuk masa depan.

Menurut Survei Global McKinsey yang dilakukan pada tanggal 6-23 Juli 2021 terhadap 1.178 eksekutif tingkat C, manajer senior, dan kepala unit bisnis, tentang pembangunan bisnis baru (2021 Global Report: The State of New-Business Building), mayoritas responden mengatakan membangun bisnis adalah salah satu prioritas strategis teratas pada organisasi mereka. Pendapat tersebut dua kali lipat lebih tinggi dari beberapa tahun terakhir. Dan, banyak di antaranya menanggapi tujuan keberlanjutan dan perubahan teknologi dalam pembangunan bisnis baru tersebut.

Survei tahunan tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak bisnis baru yang dibangun oleh perusahaan, maka semakin baik mereka membangunnya. Terdapat kurva pengalaman yang dapat menjelaskan mengapa hanya sebagian kecil perusahaan yang menangkap sebagian besar pertumbuhan dari pembangunan bisnis baru. (Untuk mempelajari lebih lanjut silahkan pelajari Global Report tersebut)

Banyak sekali contoh perusahaan yang mengubah portofolio, model operasi, dan strategi bakat mereka secara signifikan, dan berputar ke arah keberlanjutan atau omnichannel. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kesamaan yaitu sifat transformasi mereka ambisius dan holistik, yang mengharuskan insan perusahaan di seluruh organisasi untuk bekerja secara terkoordinasi menuju tujuan bersama.

Di lain sisi, banyak perusahaan saat ini baru mencoba semacam transformasi bisnis inti mereka. Bahkan ada yang masih sibuk berkutat mengonta-ganti visi-misi-values perusahaan, tanpa melakukan internalisasi dan eksekusi melalui transformasi yang tersistem. Sehingga, bukan semakin baik, tetapi malah mengalami penolakan dari sub ordinat karena setiap saat mengganti visi-misi-values.

Saat ini, kesuksesan jangka panjang bukan lagi sekedar melakukan transformation (transformasi), tetapi juga membutuhkan reinvention (penemuan kembali) di berbagai bidang. Akhirnya organisasi perusahaan yang masih sibuk dan belum juga melakukan transformasi akan semakin ketinggalan di saat para pemimpin bisnis sudah melangkah lebih jauh dengan reinvention.

Menurut Sandra Sancier-Sultan (salah satu partner senior McKinsey di Paris), ada lima tindakan sangat penting dalam melakukan reinvention sebagai pelengkap transformasi. Kelima tindakan reinvention tersebut tidak selalu sama dalam setiap perusahaan.

Kelima tindakan reinvention tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut (tulisan tindakan lengkap reinvention disampaikan melalui private email dari McKinsey Quarterly):

1. Pisahkan "apa" dari "bagaimana". 

Untuk mendefinisikan "apa", pikirkan di luar batasan industri tradisional Anda untuk melihat potensi pertumbuhan organik Anda. Temukan kembali entitas yang baru digabungkan selama pergerakan M&A (merger & acquisition) besar. Pertimbangkan pergerakan portofolio penting dan antisipasi bisnis baru. Membangun bisnis baru itu sulit, dan kurang dari satu dari lima skala berhasil. Akan tetapi, semakin banyak bisnis baru yang Anda bangun, semakin baik Anda dalam membangunnya. Bergabung dengan jajaran orang sukses membutuhkan belajar dengan melakukan.

2. Libatkan tim Anda dalam "bagaimana".

Agar model operasi bisa menjadi lebih gesit, lebih outsourcing, dan lebih terintegrasi, biarkan anggota tim Anda bermimpi besar dan tentukan apa yang mereka butuhkan untuk mewujudkan transformasi. Untuk itu dibutuhkan tingkat proses, alat, dan keterampilan digital dan data yang sangat berbeda; model ekonomi yang ditransformasikan yang memiliki biaya lebih rendah dan kurang padat modal; dan model orang yang berubah seperti yang berlaku untuk talent dan culture. Jangan lupa, catat titik awal Anda, rencanakan perjalanan transformasi dengan cara yang sangat terstruktur, dan rintis kemajuan.

3. Bersikaplah terbuka tentang perjalanan kepemimpinan. 

Ubah pola pikir para pemimpin dan manajer, serta membawa dewan dan investor Anda sejak dini untuk bermimpi bahwa hari esok bisa berbeda dari hari ini. Para pemimpin dan perusahaan terbaik selalu berhati-hati dalam mengelola sisi bawah sambil secara agresif mengejar sisi atas. Para pemimpin terbaik memikirkan dekade berikutnya, bukan bulan depan.

4. Atasi kesenjangan keterampilan. 

Pola pikir harus berorientasi pada pertumbuhan dan inovatif. Memiliki talent yang tepat sangat penting untuk mengubah lintasan perusahaan Anda. Kemampuan tersebut dapat dimiliki CEO dengan membangunnya secara internal, melalui upskilling dan reskilling, dan dengan merekrut secara eksternal. Mencocokkan talent dengan peluang yang tepat menjadi lebih penting dari sebelumnya. Hal tersebut menjadi cara untuk membuat insan perusahaan tetap terlibat dan merasa bahwa tujuan karier mereka dianggap serius.

5. Definisikan kesuksesan reinvention secara luas. 

Reinvention merupakan peluang besar untuk mengatur ulang perusahaan Anda dalam serangkaian tujuan yang lebih selaras dengan realitas stakeholders saat ini. Prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dapat memainkan peran penting pada saat sebagian besar CEO yang masuk dalam jajaran Fortune 500 percaya bahwa perusahaan mereka memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah sosial. Sebagian besar insan perusahaan juga menganggap serius komitmen ESG perusahaan ketika memilih tempat untuk bekerja, seperti halnya pelanggan memilih produsennya.

Reinvention berbeda dengan strategi M&A (merger & acquisition). M&A adalah di mana perusahaan membeli atau bergabung dengan perusahaan mapan dan usaha perusahaan, di mana mereka berinvestasi dalam start-up eksternal. Sedangkan reinvention merupakan pembangunan bisnis baru dengan memanfaatkan sebagian besar aset dan kemampuan organisasi inti yang ada untuk membuat bisnis terpisah. Walau terpisah, namun terkait dengan penawaran produk, layanan, atau model bisnis baru, serta perluasan pasar dan geografi baru.

Selain itu, dan tidak seperti M&A, pembangunan bisnis baru menghasilkan pertumbuhan organic. Pertumbuhan tersebut sering kali menciptakan pengembalian berlebih yang lebih besar kepada pemegang saham daripada pembuatan kesepakatan.

Organisasi perusahaan yang merangkul reinvention memiliki ambisi yang lebih tinggi untuk mencapai inovasi, membuat taruhan yang berani, dan membangun kesuksesan. Perusahaan dapat mengatasi tantangan bisnis saat ini jika mereka memiliki kerangka kerja yang tepat dan percaya bahwa reinvention tidak hanya diperlukan tetapi juga diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun