Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Apa Pun yang Terjadi, Indonesia Tanah Airku (Bagian ke-9)

30 November 2022   07:27 Diperbarui: 30 November 2022   07:33 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gustav menjelaskan apa yang yang disampaikan Mamanya, "kami sangat menghargai ibumu, dan Mama sangat berterimakasih kepada Ibu yang telah membesarkann Morgan. Jika dia tidak sayang sama Morgan, pertemuan ini tidak mungkin akan terjadi."

"Tapi, kami yakin suatu saat, bahwa Morgan adalah saudara kembar Gustav akan terungkap pada waktunya," lanjut Morgan.

"Sebagai lelaki dewasa, aku menghargai perhatian kalian, dan sangat memahami bagaimana kehilangan seorang anak bagi Mama dan seorang saudara kembar bagi Gustav. Aku bersedia menganggap kalian adalah keluargaku, tetapi aku tetap yakin aku anak ibuku yang bernama Sundari Sunarko, orang Indonesia," tuturku di depan mereka.

Papa Gustav dan Vera berdiri, dan berkata, "mari kita makan malam, hidangan sudah tersedia dari tadi," dia pun merangkul pundak istrinya dan satu tangannya menggapai tanganku.

Saat menuju meja makan, Papa Gustav berbisik ditelingaku, "apa pun yang terjadi, kami sangat menyayangimu, kami bahagia ada keajaiban yang telah mempertemukan kita."

Aku merasa bersyukur kepada Allah, telah dipertemukan dengan keluarga Jerman yang baik ini. Aku sangat simpati dengan mereka yang telah kehilangan anak dan saudara kandungnya, namun aku tetap yakin aku bukan keluarga kandung mereka.    

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun