Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Diri

14 Juli 2022   07:21 Diperbarui: 14 Juli 2022   07:45 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Manfaat donor darah bagi kesehatan diri (Photo by Merza Gamal)

Pernakah Anda mengalami kesulitan mencari darah untuk kebutuhan keluarga ataupun  saudara dan sahabat yang sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya di rumahsakit?

Darah sangat dibutuhkan oleh banyak orang, tetapi darah manusia tidak dapat diproduksi oleh industri. Darah hanya dapat diterima dari donor darah sesama manusia. Bayangkan jika tidak ada atau hanya sedikit orang yang mau donor darah.

Sebenarnya, mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat bagi si penerima, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi si pendonor.

Manfaat pertama adalah saat kita mendaftarkan diri untuk donor darah. Sebagai pendonor, kita harus memeriksa apakah mereka dalam keadaan sehat untuk menghilangkan kemungkinan masalah kesehatan setelah transfusi darah kepada mereka yang menggunakannya.

Sebelum proses donasi dimulai, kita akan mengisi sejumlah daftar pertanyaan dan pemeriksa medis kembali akan menanyakan beberapa pertanyaan penting tentang kesehatan dan gaya hidup kepada pendonor. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kesehatan pendonor secara keseluruhan.

Persyaratan yang harus dipenuhi agar kita dapat mendonorkan darah adalah:

  • Sehat jasmani dan rohani
  • Usia 17 sampai dengan 65 tahun.
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Tekanan darah: sistole 100 -- 170; diastole 70 - 100
  • Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%
  • Interval donor minimal 60 hari atau 2 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 1 tahun)

Seorang pendonor darah harus dalam kondisi sehat, dan tidak bisa mendonorkan darah jika:

  • Mempunyai penyakit jantung dan paru paru;
  • Menderita kanker;
  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi);
  • Menderita kencing manis (diabetes militus);
  • Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya;
  • Menderita epilepsi dan sering kejang;
  • Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C;
  • Mengidap sifilis;
  • Ketergantungan Narkoba;
  • Kecanduan Minuman Beralkohol;
  • Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS;
  • Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan.

Darah yang kita donorkan, diambil sampelnya yang akan diperiksa dan diuji keamanannya serta dikelompokkan berdasarkan golongan darah. Hal ini berguna agar darah yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasien dan dipastikan aman dari kemungkinan penyakit yang muncul di dalam darah. Jika ternyata darah kita bermasalah, maka untuk berikutnya kita tidak bisa lagi mendonorkan darah.

Dengan demikian, beberapa manfaat yang akan dapat kita rasakan bagi kesehatan kita jika rutin melakukan donor darah, adalah sebagai berikut:

  1. Menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Kegiatan donor darah dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 33% dan serangan jantung sebesar 88% (American Journal of Epidemiology). Mendonorkan darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke pada usia 43-61 tahun (American Medical Association).
  2. Menurunkan risiko kanker. Jumlah zat besi akan berkurang saat kita melakukan donor. Kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas yang berisiko terhadap kanker dan penuaan sebagimanan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute.
  3. Membantu menurunkan berat badan. Mendonorkan darah sebanyak 450 mililiter ternyata dapat membakar sebanyak 650 kalori (Riset University of California San Diego). Oleh karena itu, donor darah juga bermanfaat untuk menjaga berat badan tetap ideal dan menjauhkan kita dari risiko obesitas.
  4. Mendeteksi penyakit serius. Setiap kali hendak mendonorkan darah, kita akan menjalani pemeriksaan dasar rutin, dan juga akan dilakukan pemeriksaan sampel darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit menular, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi. Artinya, bagi pendonor, pemeriksaan ini tentu saja berguna untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu secara dini. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, kita juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma.
  5. Membantu lebih sehat secara psikologis dan panjang umur. Manfaat donor darah yang tak kalah penting adalah fakta bahwa menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mendonorkan darahnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mendonorkan darah agar tidak terjadi dampak yang tidak baik bagi diri kita, yaitu:

  • Tidur minimal 4 jam sebelum donor;
  • Makan 3-4 jam sebelum menyumbangkan darah, dan jangan menyumbangkan darah dengan perut kosong;
  • Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas);
  • Mengonsumsi makanan asin kira-kira 12 jam sebelum mendonorkan darah karena setelah darah diambil, kita bisa kehilangan sekitar 3 gram garam dari tubuh;
  • Memakan daging sapi, ikan, brokoli, asparagus, bayam, dan sayuran hijau lainnya untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian;
  • Memberitahukan semua jenis obat-obatan yang sedang kita konsumsi (baik itu obat resep, tanpa resep, vitamin, atau herbal) sebelum mendonorkan darah;
  • Setelah donor beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan donor, sebelum kembali beraktifitas;
  • Kembali bekerja setelah donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan;
  • Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.
  • Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun