Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Harus Pelajari Lagi Ajaran Islam yang Hakiki

19 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 19 Oktober 2019   06:14 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tangkapan layar youtube.com/cnn indonesia

Seringkali kita jumpai kelas menengah yang memamerkan pada orang lain baik di pertemanan biasa maupun di sosial media bahwa dia sudah hijrah, sebagai tanda bahwa dia muslim taat. Dia pun meninggalkan kebiasaan memakai baju yang dahulu dan berpakaian yang syarii yaitu memakai hijab dan memakai pakaian muslim yang tertutup.

Ini tentu menggembirakan banyak pihak. Karena bagaimanapun hijrah bukan proses yang sederhana. Dia memerlukan ketakwaan yang lebih kepada Allah SAW sehingga bisa memutuskan dan konsisten atas keputusannya itu . Kemudian berbuat baik kepada sesama dan menyebarkan Islam damai.

Yang mengkhawatirkan adalah jika seseorang berhijrah dan membaitkan diri pada golongan tertentu lalu dia melakukan aktivitas radikal. Semisal dia rajin mendengarkan khotbah ustaz yang memang dari golongan radikal. 

Mereka sering mengajarkan bahwa jihad yang paling mulia di mata Allah adalah jihad melawan pihak-pihak yang tidak seagama yaitu orang tidak memeluk islam yang dianggap kafir dianggap layak diserang oleh mereka berdasarkan beberapa dalil penguat.

Lalu sang penghijrah itu melihat juga tayangan bagaimana membuat bom yang dapat mencelakai sang kafir itu. Jika memungkinan dapat melukai dalam jumlah banyak. Karena dia sudah berbaiat dia bisa memutuskan bahwa dia sendiri yang akan membawa bom itu dalam tubuhnya. 

Ini yang dilakukan oleh pelaku bom thamrin dan bom Solo, meski di bom Solo gagal menimbulkan efek besar karena hanya melukai dirinya sendiri

Beda halnya dengan bom Thamrin yang punya efek besar dimana orang langsung bersiaga dan melawan pelaku. Bom thamrin punya efek besar karena dilakukan di jalan dan temoat penting. 

Begitu juga bom bali 1 dan 2 dilakukan di tempat dimana banyak masyarakat asing yang 'kafir' berbelanja dan menghabiskan uang mereka dengan bermacam-macam hal yang mungkin tidak selaras dalam Islam. Bom Bali memang memakan korban yang banyak sampai ratusan jiwa dan berasal dari beberapa negara.

Padahal apa yang dilakuan oleh mereka semua tidak sesuai dengan kaidah keagaam dan kelihatan gagap memahami soal ajaran Islam yang benar sehingga mereka memahami dengan cara dangkal dan salah.

Karena itu mungkin kita perlu menilik lagi ajaran-ajaran Islam dalam hal ini yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW . Kita telusuri lagi bagaimana Nabi memperlakukan orang kafir di Madinnah ketika beliau baru memutuskan untuk pindah.

Mungkin kita juga perlu telisik lagi, soal arti hijrah itu sejatinya seperti apa, sehingga kita tak terjebak ada ajaran Islam yang salah dan terjerumus dalam intoleransi, radikal dan akhirnya terorisme. Mari kita mulai lakukan hal itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun