Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ajaran Kartini tentang Pengajaran yang Sejati

21 April 2024   12:50 Diperbarui: 21 April 2024   13:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: R.A. Kartini. (Dok. SDIT Alharaki / cnbcindonesia.com)

Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga sebagai pendidik budi pekerti - R. A. Kartini

Apakah kita benar-benar memahami makna dari pernyataan Raden Ajeng Kartini tentang seorang guru? Sebuah pertanyaan yang sederhana namun mendalam telah melintasi zaman dan budaya, membawa kita pada pangkalan dari pengertian hakiki pendidikan.

Raden Ajeng Kartini, seorang pahlawan nasional Indonesia, dengan tegas mengungkapkan bahwa seorang guru tidak sekadar menjadi pengasah pikiran, tetapi juga seorang pendidik budi pekerti.

Dalam sebuah perjalanan mendalam menuju pemahaman yang lebih dalam tentang peran guru dalam masyarakat, kita akan melacak jejak pemikiran Kartini melalui lensa interpretasi yang beragam dan memperdalam pengertian akan makna dari pendidikan yang sejati.

Dalam era yang terus berkembang dengan cepat ini, di mana teknologi dan informasi semakin mendominasi panggung pendidikan, seringkali kita mengalami kemungkinan untuk melupakan esensi sejati dari menjadi seorang guru. Kita terjebak dalam persaingan akademis, penilaian kuantitatif, dan pengukuran keberhasilan yang berorientasi pada prestasi.

Namun, dalam situasi  ini, suara Kartini masih tetap membisikkan pesan bahwa menjadi seorang guru bukanlah semata-mata tentang pengajaran materi, tetapi juga tentang membentuk karakter, nilai-nilai, dan moralitas.

Mari kita menggali lebih dalam dalam pemikiran Kartini, memecahkan teka-teki tentang makna seorang guru yang sejati. Bukankah itu nilai esensial dari sebuah pendidikan yang layak?

Dalam artikel ini, kita akan memperluas pandangan kita, menjelajahi sudut-sudut pandang yang berbeda, dan pada akhirnya, mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang peran guru dalam membentuk masyarakat dan dunia di sekitar kita.

Melampaui Batas: Kartini dan Makna Sejati Pendidikan

Kartini, seorang pahlawan nasional Indonesia, tidak hanya dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, tetapi juga pandangannya tentang pendidikan.

Ketika kita berbicara tentang Raden Ajeng Kartini, bayangan yang muncul dalam pikiran kita seringkali tentang seorang pejuang yang berani  keluar dari keterbatasan sosial dan budaya yang mengikat kaum perempuan. Namun, di balik visinya yang kuat akan emansipasi perempuan, terdapat satu aspek yang sering kali terlupakan: pandangan Kartini tentang pendidikan.

Lahir pada tahun 1879 di desa Mayong, Jepara, Kartini dibesarkan dalam sebuah keluarga bangsawan Jawa yang konservatif. Namun, semangatnya yang berapi-api untuk belajar tidak pernah surut. Meskipun terbatas oleh tradisi yang membatasi akses perempuan terhadap pendidikan formal, Kartini gigih dalam mengejar pengetahuan dengan membaca buku-buku yang disediakan oleh ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun