Sudut Pandang: Orang Ketiga Terbatas (pada Rani dan Dira).
Alasan: Deskripsi kembali ke pengalaman bersama. Narasi menggambarkan bagaimana Rani dan Dira berdiri di barisan, dengan detail tentang ekspresi wajah mereka ("wajah mereka sedikit tegang namun penuh harap").
Paragraf 10
Ketika gilirannya tiba, Rani merasa gugup. Jantungnya berdegup kencang, tangannya basah oleh keringat. Sesaat ia ingin menyerah karena takut mengecewakan timnya. Namun, tatapan penuh keyakinan dari Dira membuatnya berani melangkah.
Sudut Pandang: Orang Ketiga Terbatas (pada Rani).
Alasan: Narasi kembali menyempit untuk fokus secara eksklusif pada perasaan Rani yang gugup dan cemas sebelum lomba. Kalimat "Jantungnya berdegup kencang, tangannya basah oleh keringat" dan "ia ingin menyerah" hanya mengungkapkan perasaan dari satu karakter saja.
Paragraf 11
“Aku percaya padamu, Ran. Kita pasti bisa,” bisik Dira sambil menepuk bahu sahabatnya. Kata-kata itu membuat Rani menarik napas panjang dan berlari sekuat tenaga. Tongkat estafet berpindah dengan lancar ke tangan Dira. Dengan kecepatan penuh, mereka berhasil menyelesaikan lomba.
Sudut Pandang: Orang Ketiga Terbatas (pada Rani dan Dira).
Alasan: Paragraf ini adalah titik balik di mana interaksi antara Dira dan Rani menjadi krusial. Dialog dan tindakan Dira ("bisik Dira sambil menepuk bahu") langsung memengaruhi tindakan Rani, menunjukkan narasi yang mencakup interaksi keduanya.
Paragraf 12