Mohon tunggu...
Merani Raswati
Merani Raswati Mohon Tunggu... Insinyur - 12 Mipa 1

Engineering sipil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beauty of Self

21 Februari 2021   19:35 Diperbarui: 22 Februari 2021   00:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kejadian yang terjadi tersebut, aku dan Suho menjadi pusat perhatian, dan dia juga terluka didekat bibirnya. Karena sedikit berdarah, akhirnya aku membantu mengobati lukanya, karena di pun sudah membantu ku pada saat kejadian di kantin tadi. "Apakah kamu mengenalku?" Tanya ku karena penasaran. "Valery Agatha teman SMA ku Busan." Jawabnya dengan nada dingin. "Mengapa kamu mengenalku, bukannya aku sudah berubah?" Aku pun bertanya lagi karena penasaran.  "Kau tidak banyak berubah menurutku, bahkan ketika kamu menari aku masih bisa  mengenalimu." Balasnya. "Mengapa kamu bisa mengenalliku? Bukannya aku itu orang tertutup sejak SMA?" Tanya ku lagi. Dia pun enggan membahas mungkin, akhirnya dia pergi dan berkata. "Tidak perlu tau, aku pergi dulu." Ia pun langsung pergi setelah itu.

Selang beberapa hari, hari dimana upacara pembukaan mahasiswa baru pun tiba, perasaan ku cukup gugup, takut, dan cemas. Ayah dan Ibuku akan menghadiri upacara pembukaan mahasiswa baru. Aku menunggu Ayahku di taman, dengan perasaan gelisah. Aku tau Ayah akan marah kepadaku, semoga saja dia bisa mengerti keadaanku. Akhirnya Ayahku tiba, aku akan menyambutnya tetapi dia menghampiriku dahulu sambil membawa bunga dengan keadaan yang senang. "Apakah kamu melihat Valery anakku? Dia mahasiswi baru disini." Ayah berkata seperti itu kepadaku. 'Ini aku Valery anak Ayah." Jawabku sambil menangis. "Tidak mungkin, anaku itu sangat cantik. Dia special dimataku." Jawab Ayah yang masih tidak percaya. Akhirnya Ibu datang dan berkata "Benar dia adalah Valery anak kita, sebetulnya pada saat itu aku berbohong. Sebetulnya beberapa hari sebelum ke Seoul aku membawa Valery ke Gangnam untuk operasi plastik." Ucap ibu dengan nada sedih. "Tidak, tidak mungki. Aku akan mencari anaku sendiri sekarang." Ayah mengotot kepada Ibu. "Aku terpaksa melakukan ini, karena aku khawatir jika dimasa ia remaja, ia tidak pernah bisa merasakan bagaimana masa perkuliahan dengan banyak teman. Aku juga tidak ingin Valery menjadi bahan bully an oleh teman temannya." Balas ibu untuk menegaskan kepada Ayah. Tetapi ayah langsung menjatuhkan bunga yang dibawanya, dan berkata "Kamu bukan anak ku." Ayah mengatakan itu sambil meneteskan air matanya. Lalu ayah pergi dengan perasaan  kecewa, Ibu juga langsung bergegas menyusuli Ayah yang sedang marah.

Ketika semua orang berfoto bersama keluarga saat upacara penyambutan mahsiswa baru, apalah dayaku, aku hanya bisa melihat kebahagiaan orang orang bersama keluarganya. Aku tau Ayah akan sangat kecewa kepadaku, karena aku telah membohonginya dan juga tidak mendengarkan perkataan Ayah kepadaku. Aku hanya bisa menangis melihat sekeliling ku berbahagia bersama keluarganya, tetapi tidak denganku. Aku langsung bergegas ke Toilet, aku tidak bisa menahan lagi kesedihan yang aku rasakan. Ayah begitu menyayangiku, dia selalu mengatakan bahwa aku cantik, dia selalu menghibur disaat aku tersedih. Tetapi yang aku lakukan hanya menggecewakannya, aku tidak tahu lagi bagaimana caraku meminta maaf kepadanya. Di disisi lain juga ketika aku menghubunginya, dia tidak pernah menjawab pesan dan telponku.
Berhari hari aku khawatir dengan kondisi Ayah, tetapi aku juga berfikir bahwa Ayah butuh waktu untuk menenangkan diri. Menurut Ibu juga ayah sudah tidak pulang berhari hari kerumah, dan aku menjadi sangat khawatir, karna setiap aku menghubunginya, lagi lagi ayah tidak menjawabnya. Mungkin karna kekecewaan nya kepadaku, tetapi aku tetap terus berusaha sampai Ayah memaafkanku. Aku akan membanggakannya lewat prestasi yang aku dapat disini, dengan itu aku bisa meyakinkannya walaupun wajahku telah berubah, tetapi dalam diriku aku adalah Valery yang Ayah dan Ibu kenal.
Beberapa hari setelah kejadian itu aku mendengar bahwa Ayah sudah pulang, dan dia menanyakan keadaan ku dan bagaimana sekolahku kepada Ibu. Aku senang bahwa Ayah sudah mulai memaafkan ku walaupun belum sepenuhnnya, tetapi setidaknya itu membuatku tenang. Tiba tiba pada saat itu Ayah tiba tiba meneleponku. "Bagaimana kabarmu?" Ucap dengan nada dingin kepadaku, tetapi walaupun begitu, itu juga sudah membuatku sangat senang. "Sangat baik Ayah, bagaimana kabar Ayah? Ayah jangan lupa untuk makan." Jawabku dengan senang. Tiba tiba Ayah terdiam tidak menjawab ku dan menutup telponnya. "Mungkin Ayah masih malu dan canggung ketika berbicara denganku" Bisikku dalam hati.
Mendengar Ayah yang sudah mau berbicara denganku, aku pergi ke kampus dengan perasaan sangat gembira. Tiba tiba selama diperjalanan aku melihat Meghan dan Chelsea sedang berjalan berdua, aku pun menghampiriya dan mengajak untuk pergi ke kelas bersama. "Hai Meghan! Hai Chelsea! Ayo kita pergi ke kelas bersama!" Ajakku kepada Meghan dan Chelsea. "M-maaf Valery aku dan Chelsea akan menemui Kak Edward dan Kak Alex dulu katanyaada sesuatu yang akan mereka sampaikan." Balasnya dengan nada rendah. "Karena kamu cantik, apalagi dijuluki wanita tercantik se Departemen. Kayaknya mereka berlomba lomba untuk bas abasi deh ke kamu." Ucap Chelsea kepada Meghan. "Ah apaan sih kamu, masih juga cantikan Valery." Ia mengatakannya sambil memegangang tanganku dengan malu malu. "Ah tidak, kamu yang lebih cantik. Baiklah aku pergi duluan yah ke kelas." Sambil bergegas untuk pergi ke kelas.
Pada hari ini juga akan diadakan rapat kelas, yang diadakan nanti malam di sebuah caf dekat kampus. Rapat ini diadakan karena adanya pembahasan mengenai pameran yang akan di laksanakan pada akhir pekan. Aku, Soojin, Isabella, Boy, Giorgino, Suho, Kak Edward, Kak Kemal, Kak Alex pun sudah berkumpul di sini, kami tinggal menunggu Meghan dan Chelsea. Tiba tiba Meghan pun dan Chelsea datang. "Wah cantik sekali." Ucap boy dengan ekspreksi terpesona kepada Meghan. "Kecantikan yang alami." Ucap Kak Alex, Kemal, dan Edward. Meghan pun duduk disebelahku.
Sesudah kami membicarakan rapat tentang pameran akhir pekan, kami mengobrol biasa tentang kehidupan kami. "Kecantikan mu terlihat alami, pasti bukan hasil operasi plastik kan?" Ucap Kak Kemal kepada Meghan. "Ah bisa saja, menurutku aku masih kalah dengan kecantikan Valery." Dia mengatakan sambil tersipu malu. "Kamu tidak di operasi plastik kan Valery?" Celotehan Chelsea membuat ku tidak nyaman. "Tentu saja tidak, Valery terlihat cantik alami." Jawab Meghan kepada Chelsea. "Kamu sekolah di SMA mana Valery?" Tanya Chelsea kepada Valery. "Emm aku..." ketika aku hendak kebingungan menjawab pertanyaan Chelsea, syukurlah Suho menolongku. "Dia satu sekolah di salah satu SMA di Busan." Jawab Suho melanjutkan pembicaraanku. "Aku baru tahu kalian satu SMA, pantas saja terlihat akrab. Karena mungkin sudah bersahabat sejak SMA ternyata." Balas Meghan kepada Suho. "Aku mengenalnya, tetapi dia tidak mengenalku. Jadi aku dekat dengannya semasa kuliah saja." Balas Suho. Aku kaget dengan jawaban yang Suho lemparkan, dia bahkan tidak sadar aku mengenalnya semasa SMA itu. Dengan jawaban yang Suho berikan, kita semua menjadi canggung disini, dan terlihat ekspreksi Meghan seperti cemburu kepadaku, karena dekat dengan Suho. Tetapi tidak mungkin, Meghan tidak seperti itu, dia dalah orang yang baik menurutku. Untuk menangani situasi yang mulai semakin canggung akhirnya Soojin bertindak. "Rapat sudah selesai, mari kita akhiri disini saja. Dan semua boleh pulang." Ucapnya sambil membersihkan berkas berkas rapat tadi.
Di saat perjalanan pulang, tiba tiba seperti ada yang mengikutiku. Tetapi setiap aku berbalik kebelakang seperti tidak ada orang. Suara itu semakin jelas terdengar, dan tiba tiba ada yang memegang pundakku, dan itu adalah Kak Kemal. "Hai wanita bermuka plastik!" Dia berkata dengan sangat marah. "Apa maksudmu?" Balas ku kepadanya. "Kamu menutupi wajah jelek mu! Kau itu monster plastik! Dimataku kau tidak lebih dari seorang monster." Dia terus memaki ku dengan perkataan seperti itu. Itu membuat ku sakit hati, dan bertanya tanya ada apa dengan dia sebenarnya. Aku sudah tidak bisa bersabar lagi, akhirnya aku memukulnya dengan tas ku. Tiba tiba dia mengambil tongkat dan hendak untuk memukulku. Tetapi syukurlah lagi lagi Suho menolongku pada keadaan ku seperti ini lagi, dia langsung menendang Kak Kemal dan menghajarnya. "Kamu jelas jelas mengetahui bahwa Valery adalah monster Gangnam, tetapi kamu masih tetap menyukainya haha. Padahal wajahmu cukup lumayan, kenapa kamu menyukai nya sebesar ini? Bahkan kamu rela menghajarku selaku seniormu." Teriak Kak Kemal. "Yang sebetulnya seorang monster adalah kamu. Dimana ada laki laki yang berani menghajar wanita? Kayaknya masih diragukan kamu cowo apa bukan." Balas Suho kepada Kak Kemal. Lalu Suho menarik tanganku pergi, dan mengantarku sampai di depan Apartemen, aku tidak tahu kalua tidak ada suho bagaimana nasibku.

Perkataan yang Kak Kemal lontarkan kepadaku membuatku sakit hati dan menjadi trauma, sejak saat kejadian itu aku tidak ingin banyak berbiara dengan siapapun pada hari itu. Bahkan pada saat Chaterine bertanya padaku, aku enggan menceritakannya. Aku masih merasa sangat trauma dan sedih karena nya aku tidak bersekolah keesokan harinya. Aku ingin menenangkan diriku terlebih dahulu, sebelum Chaterine pergi ke kampus, aku baru bisa bercerita padanya sambil menangis tersedu sedu pagi ini.

Sepulang dari kampus Chaterine menceritakan bahwa yang menyebarkan berita tentang aku yang operasi plastik di Gangnam adalah Meghan. Meghan juga yang menyebabkan aku yang terus terusan diserang oleh Kak Kemal, dia tidak menyukaiku karna dia menganggap aku adalah orang yang menjadi saingannya. Aku sunggu tak menyangka bahwa Meghan bisa sejahat itu, padahal aku menganggapnya lebih dari teman. Selama ini aku sudah salah menilai Meghan dari penampilannya saja, dia yang terlihat selalu tersenyum, ramah, tetapi dia bisa sejahat ini. Setelah mendengarkan cerita dari Chaterine aku memutuskan untuk besok menemui Meghan disekolah untuk memastikan kebenarannya.
Keesokan harinya aku bertemu dengan Meghan, ia dengan wajah polos menghampiriku. "Valery tentang kejadian kemarin, apakah baik baik saja?" Tanya Meghan seperti aku takt ahu apa apa. "Meghan apakah benar bahwa kamu yang menyebarkan tentang kejelekanku, tentang operas plastik ku? Lalu apakah benar kamu yang terus menerus mengadu domba dengan laki laki yang mendekatiku, sehingga mereka menyerangku?" Jawabku bertanya tanya, berharap itu semua bohong. "Bagus deh kalo kamu udah tau, aku udah cape soalnya terus berpura pura baik sama kamu, menurutku seseorang yang merubah wajahnya adalah orang yang tidak percaya diri. Bahkan aku tau bahwa kamu itu sebenarnya jelak, harusnya aku aku yang menjadi wanita tercantik di Departemen, lalu Suho juga mengapa menyukaimu? Bahkan ketika mengetahui bahwa kamu jelek. Aku tidak suka denganmu! Kamu memiliki semua yang kamu mau, bahkan kamu berada di keluarga yang cukup berada, ini gaadil buat aku!" Jawabnya dengan penuh emosi. "ku kira kamu menganggapku teman, tetapi aku salah. Wajah cantikmu tidak bisa menutupi busuknya hatimu!" Balasku dengan kesal. Lalu dia menamparku ketika hendak mendengarku, untung saja aku bisa menahan tangannya yang ingin menamparku itu.  Akhirnya aku pergi meninggalkannya, karna percuma berdebat dengan seseorang yang pemikirannya saja seperti itu.

Ketika aku dalam perjalanan pulang seorang diri, karena Chaterine sedang ad akelas tambahan. Tiba tiba sebuah mobil menghampiriku, dan ternyata itu adalah Ayahku. Dalam suasana seperti ini ketidak enakan hati, dan kekesalan semua itu hilang seketika ketika Ayahku menjemput dan mengajakku makan di sebuah restoran dekat kampus. Aku menghabiskan waktu ku dengan Ayah, akhirnya aku bisa merasakan kehangatan dan senyuman Ayah kembali. Ayah juga sudah memaafkanku, dan sudah mengerti dengan keadaanku yang memaksaku untuk melakukan operasi plastik pada saat itu. Akhirnya masalah ku dan Ayah selesai, itu membuatku bisa melupakan masalah ku dengan Meghan tadi.
Selang beberapa bulan, aku mendengar bahwa Meghan masuk rumah sakit dan harus operasi ginjal, tetapi Meghan tidak bisa melakukan operasi, dikarenakan kurangnya biaya. Ia harus dioperasi karena sering memakan obat obat an pelangsing yang membuat ginjalnya menjadi rusak. Akhirnya aku memutuskan untuk menjenguk Meghan, disana aku merasa kasian melihat dia yang terbaring lemah tak sadarkan diri.
Akhirnya aku memutuskan untuk membiayai operasi Meghan, karena bagaimanapun Megha adalah teman sekelasku, walaupun dia jahat tetapi setidak nya dia bisa berubah setelah sembuh nanti.


Akhirnya operasi Meghan pun selesai, aku tidak tahu bagaimana dia bisa pergi secepat itu ketika aku hendak menjenguknya. Lalu ada sebuah surat "Hai Valery, terimakasih telah membiayai operasi ginjalku. Maaf aku tidak bisa bertemu denganmu terlebih dahulu. Aku malu ketika bertemu kamu, aku malu telah berbuat jahat kepadamu. Mungkin ini balas yang tepat untukku, mulai saat ini aku akan pergi jauh kerumah nenek ku. Maaf tidak sempat berpamitan secara langsung kepadamu. -Meghan". Membaca surat tersebut aku senang bahwa Meghan bisa berubah dan semoga ia menjalani kehidupan nya dengan lebih baik.
Dari cobaan cobaan yang menimpaku selama ini, aku dapat memetic hikmahnya. Bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya, karena penampilan belum tentu dapat menjamin apakah orang itu baik atau tidak. Lalu ketika orang berbuat jahat kepada kita balaslah dengan kebaikan bukan kejahatan. Karena kejahatan bila dibalas dengan kejahatan tidak akan ada ujungnya. Dan juga jangan berhenti untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena tidak ada larangan mau sejahat apapun seseorang jika berniatan untuk memperbaiki dirinya kita harus mendukungnya, dan mendo'akannya.
 
-SELESAI-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun