Mohon tunggu...
Merani Raswati
Merani Raswati Mohon Tunggu... Insinyur - 12 Mipa 1

Engineering sipil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beauty of Self

21 Februari 2021   19:35 Diperbarui: 22 Februari 2021   00:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sesampainya di Rumah Sakit yang cukup bagus hasil operasi plastik nya, ibuku meminta kepada Dokternya untuk membuat ku untuk menjadi terlihat cantik alami, dan tidak sama dengan kecantikan Gangnam. "Aku akan membayar berapapun, asal anak ku bisa menjadi cantik dan kecantikan nya terlihat alami." Ucap ibuku memohon kepada Dokter tersebut. "Baik bu, saya akan berusaha semaksimal mungkin." Balas Dokter meyakinkan Ibuku.
Beberapa hari kemudian operasi ini berjalan lancar, dan aku juga membutuhkan beberapa waktu untuk bisa membuka perban yang menyelimuti muka ku. Ketika pada saatnya tiba, Ibu merasa tegang ketika perban yang menyelimutiku di buka secara perlahan. Ibu berdo'a sambil membuang matanya, untuk tidak melihat ke arahku. 

Setelah perban itu dibuka, Ibu menangis terharu karena operasinya berjalan lancar, tetapi disisi lain juga ibu sedih karena aku kehilangan wajahku yang lama. Mungkin Ibu akan terbiasa untuk melihat wajahku suatu hari nanti.
Setelah semua urusan di Gangnam selesai, Ibuku memintaku ,untuk langsung pergi ke Seoul dan tinggal di Apartemen milik Ayah disana, kebetulan hari dimana aku menjadi mahasiswi baru sudah tiba  sebentar lagi, tetapi disisi lain aku merasa sangat khawatir tentang perasan Ayah nanti. "Itu menjadi urusan ibu, jika kamu pulang kerumah Ayahmu juga akan merasa sangat sedih, jadi lebih baik kamu ke Seoul sekarang saja. Biar nanti Chaterine menyusulmu." Ucap ibu meyakinkanku.

Hari dimana aku mulai bersekolah pun tiba, aku masih tidak percaya diri karena yang ku alami selama ini. Ketika aku berjalan di Kampus baru ku semua orang melihat kearah ku. "Apa ada yang salah denganku? Apa ada yang mengenaliku?" Hatiku terus bertanya tanya. "Wah cantik sekali!" ucap orang orang sambil melihat kearahku. Didalam hati aku bersyukur karena mereka semua menyukai ku, dan aku tidak akan dirundung lagi seperti sebelumnya. Yash benar! Hari ini seperti aku terlahir kembali kedunia. Aku bisa merasakan bagaimana seseorang menyukai penampilanku, aku bisa merasakan bagaimana seseorang memujiku.

Tidak lama dari itu aku berkumpul bersama teman teman jurusanku, yang pertama kali aku berkenalan adalah dengan Meghan, menurutku Megan itu sangat cantik sekali, sepertinya aku dan dia bisa berteman baik. Lalu setelah Meghan aku berkenalan dengan Soojin, dia juga cantik, dan berbadan bagus, dia cukup ramah setelah berkenalan denganku, setelah Soojin aku berkenalan dengan Isabella, Isabella adalah teman semasa SMA nya Soojin, jadi mereka sangat dekat sekali ketika perkenalan bersama teman teman jurusan. Lalu tiba tiba datang wanita berambut pendek yang menurutku cukup imut, dia adalah Chelsea. Chelsea terlihat cuukup akrab dengan Megan, mungkin mereka sahabat lama yang dipertemukan Kembali dalam satu jurusan.
Setelah aku menemuka beberapa teman untuk berkenalan, aku dan teman teman masuk kesebuah ruangan untuk perkenalan satu persatu bersama Kakak tingkat. Yang membina Departemen kimia adalah Kakak kelas yang bernama, Edward, Alex, dan Kemal. Semua kakak kelas dikelasku cukup baik, tetapi aku merasa tidak enak sikapku oleh seorang Kakak kelas yang membinaku yaitu Kemal dia terus memperhatikan ku, dan aku merasa tidak enak, karena mungkin takutnya menjadi slah paham jika memperlakukan ku sangat khusus, itu sangat tidak adil untuk teman teman kelas ku lainnya.
Setelah semua mahasiswi memperkenalkan diri, Kakak Pembina kami mengumpulkan semua mahasiswa maupun mahasiswi diruangan itu. Ketika mahasiswa memasuki ruang kelas ini, "Wah kali ini kita beruntung, ada dua wanita cantik di Departemen kimia." Ucap salah satu mahasiswa yang baru saja masuk. "Iya betul, ini membuat ku semakin bersemangat untuk tidak bolos ke Kampus." Balas temannya disampingnya. "Aku mendengar Departemen kimia ada 2 siswa cantik yang membuat Departemen kita menjadi semakin terkenal." Ucap salah satu mahasiswa lainnya. "Siapakah mereka?" Tanya temannya. "Yang memakai baju pink itu bernama Meghan (Sambil menunjuk ke arah Meghan) dan yang memkai baju berwarna abu itu bernama Valery." Balas temannya itu.

Aku dan Meghan menjadi pusat perhatian Departemen kimia, mereka memberi kami juluka "Wanita tercantik Departemen kimia peringkat pertama dan kedua". Peringkat perrtamanya tentu saja Meghan, bahkan aku seorang wanita yang melihatnya saja mengakui  bahwa dia sangat cantik. Peringkat kedua nya yaitu Aku seorang Valery Agatha yang duulu dirundung, dibully, dimaki, dan masih banyak lagi. Kini aku bisa merasakan bagaimana rasanya mempunyai banyak teman, dan lebih dihargai lagi oleh orang orang.

Ketika semua mahasiswa memperhatikan aku dan Meghan, ada satu laki laki yang sangat acuh, dan tidak perduli. Menurut mahasiswa dan mahasiswi Departemen kimia lainnya laki laki itu bernama "Suho". Lee Suho adalah mahhasiswa yang sangat pintar disekolah sebelumnya, tetapi ketika aku mendeskripsikan tentang Suho, aku teringat dengan teman semasa  aku SMA. Nama dia dan temanku di SMA juga sama bernama Suho, tapi aku enggan bertanya apakah dia temanku atau bukan, bahkan ketika aku SMA pun tidak dekat dengannya. Jadi disini aku berpura pura tidak mengenalnya mungkin itu akan lebih baik, dan juga diapun tidak akan mengenaliku pastinya.

Selang beberapa waktu setelah kami berkenalan dengan semua mahasiswa dan mahasiswi lainnya, Kakak Pembina jurusan kami pun meminta untuk setiap siswa menunjukkan bakatnya. "Kali ini siapa yang akan tampil duluan menurutkanlian?" Ucap Alex Kakak kelasku. "Meghan! Meghan! Meghan!" Teriak semua siswa. Akhirnya Meghan maju kedepan untuk bernyanyi. Tak disangka sangka suara Meghan sangat lembut dan halus, membuat semua orang disini merasakan ketulusan ketika dia bernyanyi. Setelah itu Kakak kelas ku mengambil microphone dan berteriak "Siapa lagi selanjutnyaaaaa?" Ucapnya. Semua orang memanggil namaku "Valery! Valery! Ayo naik! Valery! Valery! Ayo naik!" teriak semua siswa. Akhirnya aku naik keatas panggung dan menari dance, karena dari dulu aku sangat menyukai dance, tetapi karna ketidak percayaan diriku aku mengubur bakat terpendam tersebut.
Ketika aku menari dengan sangat senang mengeluarkan semua perasaan yang ada dalam diri, semua orang ikut menari bersamaku, Aku sangat senang! Baru kali ini aku menemukan kebahagiaan yang seperti ini. Tak disangka juga seorang Suho pria yang dingin kepada semua orang, ikut tersenyum ketika aku menari. Tak menyangka kehidupan ku berubah lebih baik sekarang, dan aku sangat bersyukur, akhirnya aku mempunyai banyak teman sekarang. Juga aku sangat senang telah membuat seseorang yang sangat dingin tersenyum untuk pertama kalinya, sebelumnya aku tidak pernah melihat dia tertawa meski hanya sedikit saja.
Ketika acara puncak perkenalan mahasiswa baru selesai, Ayah menelponku "Hallo Valery sayang, apakah kamu menikmatinya" Ucap Ayahku dalam telepon. "Aku senang Ayah aku senang sekali, sekarang aku mempunyai banyak teman." Aku mengatannya sambil tersedu sedu karena terharu. "Valery nikmatilah dahulu kebahagiaanmu, Ayah tutup teleponnya" Itulah kata kata terakhir Ayah sebelum menutup teleponnya. Ketika Ayah menutup telponnya, aku teringat bahwa aku sudah membohongi ayah, dan Ayah juga belum mengetahuinya sampai saat ini. Aku Kembali menangis sendirian di Taman yang berada di dalam Kampus ku.

Tiba tiba pada saat itu terdengar suara langkahan kaki dari belakang, aku langsung menghapus Kembali air mataku yang keluar. Ternyata itu adalah Kemal, Kakak kelas ku yang membina acara perkenalan tadi. "Sedang apa kamu disini?" Tanya nya, sambil duduk  disebelahku. "T-tidak sedang apa apa, hanya saja aku sedang mencari udara segar diluar." Balasku dengan gugup. "Hemm..." Dia menghela nafasnya. "Aku akan pergi kedalam dulu, untuk persiapan pulang." Ucapku kepadanya. Tapi ketika aku hendak pergi dia menahan tanganku dengan keras, aku ingin melepaskannya tetapi ini sangat kuat. Untunglah seseorang datang, akhirya dia melepaskan tanganku. Ternyata seseorang yang datang itu adalah Suho, untunglah dia datang tepat waktu. Aku langsung bergegas lari kedalam kelas.
Acara pun selesai, aku dan teman teman lainnya membersihkan kelas yang kotor, karena acara perkenalan tersebut. Ketika aku hendak pulang sahabatku Chaterine sudah menunggu didepan gerbang sekolah. "Bagaimana acara perkenalan dikelasmu tadi?" Tanya Chaterine kepadaku. "Sangat seru, dan aku sangat senang akhirnya aku mempunyai banyak teman. Bagaimana denganmu?" Balasnku dengan pertanyaan. "Aku juga ikut senang kalau begitu, aku pun merasakan yang sama denganmu." Jawabnya dengan ekspresi senang. Tak terasa setelah lama berbincang, kami pun akhirnya sampai di Apartemen yang kami tempati semasa di Seoul.
Setiba kami di Apartemen, tiba tiba Chaterine berkat "Apakah Ayahmu sudah tau tentang dirimu, beberapa hari lagi kan upacara penyambutan mahasiswa dan mahasiswi baru, Apakah Ayahmu sudah mengetahui tentang operasti plastik mu?" Tanya nya dengan kekhawatiran. "Belum, akku tidak tahu apa reaksinya nanti. Aku takut mengecewakannya" Balas ku dengan sedih. "Sudah lebih baik sekarang kita tidur, kita pikirkan itu nanti." Jawabnya sambil menenangkanku. Ketika Chaterine terlelap tidur, hati dan pikiranku tertuju pada pertanyaan Chaterine tadi, aku merasa bimbang dan cemas sampai sampai aku tidak bisa menutup mataku hingga jam menunjukan pukul 12 malam.

Keesokan harinya aku pergi menggunakan bus bersama Chaterine untuk pergi ke kampus. Tiba tiba sesampainya disana aku melihat Meghan dengan Kemal yaitu kakak kelas ku sedang berjalan bersama. Aku tidak cemburu atau bagaimana, aku malah bersyukur jika Kak Kemal tidak mendekatiku lagi, karena jujur saja aku sedikit takut dengan tingkah Kak Kemal yang menurutku sedikit aneh.
Waktu istirahat pun dimulai, tiba tiba Kak Kemal menghampiriku dan mengajakku untuk pergi bersama ke kantin. Aku dan dia pun pergi bersama ke kantin, karena kau tidak enak menolak ajakannya, tiba tiba Kak Kemal mengatakan. "Valery aku tau perasaanmu bagaimana, aku tau kamu menyukaiku. Tindakanku tadi malam membuatmu salah paham. Sebenarnya aku menyukai Meghan bukan kamu." Ucapnya kepadaku. "T-tapi itu tidak masalah lagi pula..." Tiba tiba perkataan ku di potong olehnya. "Kamu tidak usah berbohong Valery, kalau begitu aku pergi dulu." Setelah itu ia langsung bergegas pergi tanpa menghabiskan makannya. Perasaan ku bingung, aku tidak menyukainya sama sekali, tetapi mengapa dia berkata seperti itu. Tetapi aku masa bodo, mungkin dia salah paham terrhadapku.

Kelas kimia pun dimulai, tidak menyangka Suho si laki laki dingin itu datang menghampiriku, aku piker dia melihatku semalam di Taman. Tapi dia datang menghampiriku karena dia duduk disebelahku. Perasaan ku mulai canggung, karena aku dan dia tidak pernah berbicara sebelumnya. "Apakah dia mengenaliku? Bagaimana jika dia memberi tahu semmmua orang aku lah orang yang dirundung selama masa SMA nya. Tetapi dia malah bertanya, "Apakah kau sudah membaca materi yang akan dibahas pada hari ini?" Ucapnya seperti yang sudah lama kenal. "B-baru sedikit." Jawabku dengan canggung. "Mari kita membaca sama sama sebelum kelas dimulai" Balasnya dengan ekspresi datar. Aku pun terdiam karena tidak tau lagi akan menjawab apa, ini rasanya aneh, bahkan semasa SMA kita tidak pernah bersapa, dan melihat satu sama lain. Dalam hatiku berfikir mungkin dia tidak mengenaliku, karena sekarang aku mempunyai wajah yang berbeda.

Tiba tiba Meghan menghampiriku dan duduk bersebelahan denganku. "Bolehkah aku bergabung?" Ucapnya. "Tentu saja boleh." Balas ku kepadanya. Tetapi tidak dengan Suho, dia tidak menjawab pertanyaan Meghan tersebut, dan ekspresi Suho berubah dari yang asalnya hangat menjadi dingin. "Apakah kamu keberatan Suho?" tanya Meghan kepada suho. Tetapi suho tidak menjawab dan sibuk membaca buku, akhirnya untuk mendinginkan suasana yang panas, aku mengatakan "Tentu saja tidak keberatan, menolak wanita secantik kamu." Ucapku dengan meyakinkan. "Aku tidak berpikir begitu." Balas suho kepadaku dengan tatapan dingin. Aku tidak tahu mengapa Suho seperti itu kepada Meghan, padahal dia baru saja mengobrol denganku sebelum Meghan datang. Meghan pun bergegas membuka buku, dengan perasaan yang kesal tetapi tetap menutupinya.
Lalu aku berpikir padahal Meghan orangnya baik, lemah lembut, anggun, pintar, cantik, sangat baik, ramah, dan masih banyak lagi. Tetapi aku sangat heran degan sikap Suho kepadanya. Padahal aku sangat ingin berteman baik dengan Meghan, menurutku aku dan dia bisa berteman dengan baik. Lalu tak sadar kelas pun berakhir, tiba tiba Meghan mengajakku untuk keluar bersama, dan berjalan keluar gerbang bersama. "Valery mulai sekarang kita berteman ya." Ucapnya sambil tersenyum kepada ku. "Tentu saja dengan senang hati" Balas ku dengan wjah ber bunga bunga. Aku sangat senang akhirnya "Meghan menganggap ku teman pada saat itu. Aku pun berjanji akan memperlakukan dia baik.
Keesokan harinya ketika akku berjalan menuju kelas, aku melihat lagi Meghan sedang mengobrol dengan Kak Kemal lagi. Mungkin mereka memang sedang dekat sepertinya, aku pun tidak berniat untuk menganggunya. Meskipun sebelumnya aku hendak mengajak Meghan untuk pergi ke kelas, tetapi tiba tiba Kak Kemal datang menghampirinya, aku mengurungkan niatku. Mungkin lain kali saja kata ku dalam hati. Untunglah Soojin teman sekelasku datang dan mengajak ku pergi ke kelas bersama. Bersama teman lainnya seperti Isabella, Boy, dan Giorgino.
Lalu pada saat jam istirahat ketika aku senang makan sendiri di kantin, Kak Kemal datang menghampiriku dengan muka yang begitu marah kepadaku. "Apa maumu?! Sudah kubilang aku tidak menyukaimu, aku menyukai Meghan. Mengapa kamu terus menggangguku?" Dia berteriak kepadaku, dan menjadi pusat perhatian. "Apa maksudmu?" Tanya ku sambil berdiri. "Tidak usah berpura pura, sebanyak apapun kamu menyukai ku, aku tidak akan menyukaimu!" Ucapnya dengan kasar sambil mendorongku. Untunglah aku ditahan oleh Suho sehingga  aku  pun tidak jadi jatuh. Lalu tiba tiba suho menghajar Kak Kemal dengan penuh marah dan dendam. Aku pun bersembunyi dibelakang Suho, aku tidak mengerti mengapa dia begitu marah kepada Kak Kemal. Akhirnya Kak Kemal pergi sambil menga takan "Tunggu saja pembalasanku" Ia mengatakan sambil pergi dan menahan kesakitannya. "Kamu tidak apa apa?" Suho mengatakannya dengan penuh kekhawatiran. "Aku hanya sedikit syok, bagaimana denganmu?" Balasku kepadanya. "Tidak apa apa, ayo kita pergi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun