Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita adalah Jejak

11 Agustus 2022   08:53 Diperbarui: 11 Agustus 2022   08:54 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dreamstime.com/photos-images/human-traces.html

Kita ini adalah jejak

Ketika jalan nampak terarsir jejak membekas alas kaki

Siang hari bayang-bayang mengikuti badan

Temaram cahaya lampu membayang benda dan tubuh

Pun cermin menampak diri pada wajah yang sama

Bayi menuju balita

Berlanjut menuju anak-anak

Setelahnya remaja

Maka beranjaklah masa dewasa

Terekam masa.

Terbawa zaman

Berubah dalam banyak bilangan kisah

Engkau, kita dan mereka terlacak dalam peta 

Terdigital pada bingkai yang tak seberapa

Gambarmu pun hadir meski engkau sudah tak berada disana

Jasad terjebak dalam jejak

Ingatan menerawang

Ada senyum, amarah dan sedih 

Semuanya kini mudah terbaca

Jejak adalah langkah yang tercatatkan

Tercatatkan meski kita tidak mencatatnya

Telah tersave pada lauhul mahfudz

Tak ada yang tersembunyikan

Mudah bagiNYA

Semuanya akan terungkap.

Kita adalah jejak

Menjejaklah pada kedalaman makna

Dalam suara dan tulis

Biarlah jejak menjadi saksi

Tanpa harus menunggu pengakuan mereka

Mereka pun terjejak sama sepertimu

Berjejak pada ikatan yang kuat

Bersulam bersama

Membangun peradaban

Hingga sudut bibirmu menyimpul senyum

Itulah jejakmu

Bulir air mata yang tertampung

Pun jalan mengenangkan

Tak ada jalan tuk menepi

Tandanya terlihat

Begitu pula  mereka

Lalu siapakah yang akan mengetahui apalagi mengikuti jejakmu

Tak tersadarkan ternyata jejakmu dan jejaknya sangatlah dekat

Bisa jadi engkau, kita dan dia adalah keluarga

Bisa jadi engkau, kita dan dia adalah sahabat

Bisa jadi engkau,kita dan dia adalah se ide, seia sekata

Kita adalah jejak 

Tak ada jalan untuk lari

Larimu pun kan terjejak

Ternyata cinta pun juga jejak

Membekas dihati

Terpatrilah rindu

Jejak yang mesti dijaga agar lestari pada taman-taman hati

Menitipkan cerita.....

Tentang bertumbuh jatuhnya daun pada persemaian hati

Dan terbawa angin....

Guratan zaman mewarnai jalan --jalan

Kita semakin jauh,

Jauh,jauh dan jauh melangkah

Meninggalkan masa lampau dengan titik-titik

................

Pada persimpangan,

Kupatrikan hatiku pada tanda-tanda

Kusulam,kusimpul dan membiarkannya terajut

Menjadi untaian kata-kata

Menjawab kebekuan pada asa yang tertawan.

.......

https://www.kompasiana.com/menuliskatamenggugahrasa/551fa954813311940b9df435/ceritaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun