Mohon tunggu...
Mena Oktariyana
Mena Oktariyana Mohon Tunggu... Penulis - a reader

nevermore

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Journal] "The New Utopia" by Jerome K. Jerome

14 Agustus 2019   12:47 Diperbarui: 14 Agustus 2019   13:09 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kobo.com

3. Tidak ada Rumah. Mereka tinggal di blok-blok bangunan bermodel sama. Satu blok dihuni oleh 100 orang. 100 tempat tidur, seratus kamar mandi, dll. Setiap pkl 7 pagi bel berbunyi tanda untuk bangun dan membereskan tempat tidur mereka. pkl 7.30 pagi waktu untuk mandi (maksudnya dimandikan), pkl 8 waktu untuk sarapan dengan jenis makanan yang sama (oatmeal & susu), pkl 13 bel berbunyi tanda  untuk dinner dengan jenis makanan yang sama juga (kacang-kacangan, buah, puding), pkl 17 waktu untuk tea time, dan tidur. 

4. Tidak ada suami isteri (pernikahan). Pernikahan telah dihapus lebih dari 200 th lalu. The Old man menjelaskan kehidupan rumah tangga memliki kecenderungan antisosial, lelaki lebih mementingkan keluarganya dibanding nilai-nilai kemanusiaan yang digadang-gadang oleh negaranya. Dimana ada keluarga, disana ada kebahagiaan dan penderitaan. Dan kesetaraan tidak bisa terwujud didalam kedua hal tersebut. 

5. Tidak ada CINTA. Cinta adalah musuh negara, musuh mereka semua. Cinta membuat kesetaraan menjadi tidak mungkin. Cinta juga membawa kebahagiaan dan kesakitan, kedamaian, dan penderitaan. Cinta mengganggu keyakinan manusia. 

Bayangkan saja, ada yang sakit karena cinta dan disisi lain ada yang bahagia karena cinta. Ini tidak setara bukan (Ini the old man yang bilang, bukan saya). Jadi tidak ada pernikahan.... tidak ada rumah tangga......jadi tidak ada yang patah hati......tidak ada mencintai dan dicintai...........tidak ada penderitaan....ciuman......dan air mata. Semua setara.

6. Mereka menjaga populasi mereka dengan mengembangbiakkan anak-anak dibawah kontrol penuh dinas kesehatan. Anak-anak ini diambil dari ibunya untuk kemudian disekolahkan dari usia 4-1o th. Dan di usia 21 th, mereka akan diklasifikasikan menurut jenisnya masing-masing.

7. Tidak ada toko, mall, dll. Tempat-tempat seperti itu tidak ada gunanya. Buat apa? negara sudah memenuhi kebutuhan hidup mereka dari A-Z. Semua sudah disediakan, jadi tidak ada gunanya kalau kalian mau buka Alfamart atau Indomaret disana. 

8. Ketika ada lelaki atau perempuan dengan penampilan fisik yang jauh lebih unggul dari segi tampang, ukuran, dan kekuatan. Negara sudah pasti akan memotong bagian lengan atau kakinya. Pokoknya tidak ada yang namanya iri dengki karena fisik. Semua harus setara.

9. Orang PINTAR. Poin yang satu ini bisa dibilang membuat saya tidak ingin pergi ke sana. Siapapun yang memiliki kecerdasan dan lebih cerdas dibanding yang lainnya. Negara akan melakukan operasi terhadap otak mereka untuk menurunkan level kecerdasan mereka di taraf rata-rata. Saya jadi berpikir, apakah arti rata-rata itu negara membodohkan tingkat intelegensi rakyatnya? (Mungkin). 

10. Tidak ada Pemandangan. Jangan mengharapkan adanya taman bermain, prosotan, rumput-rumput hijau, bangunan dengan seni arsitektur tingkat tinggi. Disana tidak ada yang seperti itu. The old man menjelaskan, adalah sebuah ketidakadilan jika ada orang yang tinggal dengan disuguhi pemandangan yang indah sedang yang lain tidak. Karena itulah semua tempat didesain serupa.

11. Tidak ada tempat Hiburan. Jangan harap kalian bisa nonton film-film box office keluaran Disney, Marvel, DC di bioskop, saya juga tidak yakin mereka masih ada di abad ke 29. 

12. No BOOKS. Kalau tidak ada kesalahan, penderitaan, kesakitan, harapan, cinta, kebahagiaan, kita mau menulis apa? (cukup masuk akal juga ya alasan mereka), itu yang diungkapkan oleh si Old Man. Si "I" yang terus penasaran bertanya apa kabar dengan buku-buku klasik milik Shakespeare dkk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun