Kelompok Praktik Pengabdian Masyarakat (PPM) 132 Â Prajaseva Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, mengadakan Workshop Pelatihan Pemulasaran Jenazah bagi warga Dusun Sidomulyo di Masjid Al- Hidayah Dusun Sidomulyo, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, pada Kamis malam (28/08/2025).
Pelatihan itu menghadirkan Narasumber dari Kantor Urusan Agama (KUA) Musuk yaitu Bapak Sayuk Susilo. Dengan jumlah peserta yang hadir kurang lebih 45, yang terdiri warga masyarkat Dusun Sidomulyo, Ibu- Ibu, Bapak-Bapak, dan Karang Taruna Dusun Sidomulyo.
Rangkaian acara dimulai pukul 20.00, Bapak Sayuk Susilo memberikan nasehat pentingnya merawat jenazah bagi umat Islam, kemudian mengajak warga untuk Shalawatan supaya suasana tidak tegang karena materi berkaitan dengan Kematian. Setelah itu dilanjutkan materi merawat jenazah, do'a do'a berkaitan merawat jenazah, video tayangan mengkafani jenazah dan terakhir praktik mengkafani jenazah.
Dalam menjelaskan materi, Bapak Sayuk Susilo mengatakan bahwa merawat jenazah itu apabila jenazahnya perempuan yang merawat juga harus perempuan, kecuali suaminya. Karena hal tersebut berdasarkan kitab dan Al- Qur'an.
"Kalau ada jenazah perempuan yang meninggal yang merawat itu juga harus perempuan, kecuali suaminya. Tetapi kalau adatnya di daerah Sidomulyo ini  yang merawat adalah laki laki itu diteruskan tidak apa apa, tidak menimbulkan sirik, karena sudah adatnya atau kebiasaan dari dulu. Nah, materi yang saya sampaikan ini di ambil dari kitab dan Al- Qur'an  jadi kalau digunakan ya lebih bagus sesuai ajaran agama Islam", Ungkapnya.
Ikhsanul Khakim selaku ketua panitia dan juga ketua kelompok PPM/ Kuliah Kerja Nyata (KKN) 132 Prajaseva menjelaskan alasan  mengadakan pelatihan tersebut karena kurangnya pengetahuan perawatan jenazah khususnya bagi kaum Hawa.
"Ya awalnya kami mendapatkan informasi dari Pak RT bahwa di daerah ini kurang wawasan perawatan jenazah khususnya kaum Hawa, ya karena ketika ada yang meninggal seorang perempuan yang merawat, memandikan, mengkafani itu dari bapak bapak, bukan ibu ibu atau kaum Hawa, ya karena itu tadi Ibu-Ibu di daerah ini masih kurang pengetahuan merawat jenazah. Nah, dari situ saya dan teman teman KKN berinisiatif membuat Program Kerja Pelatihan Pemulasaraan Jenazah. Dari proker ini memiliki tujuan supaya warga daerah Sidomulyo ini mempunyai bekal menggugurkan kewajiban Fardhu Kifayah tentang Perawatan Jenazah khususnya kaum Hawa", Ujarnya.
Ibu Mud salah satu kaum Hawa Dusun Sidomulyo mengungkapkan perasaannya setelah diadakan pelatihan pemulasaraan Jenazah oleh mahasiswa KKN merasa membantu Ibu-Ibu daerah Simodulyo ini.
"Ya pelatihan tadi, sangat membantu ibu-ibu daerah Sidomulyo ini, karena kalau sebelumnya jika ada yang meninggal perempuan, yang merawat dari memandikan, mengkafani itu para laki laki, karena untuk perempuan masih kurangnya pengetahuan merawat Jenazah. Saya juga merasa senang, ya walaupun tidak mengikuti praktik mengkafani jenazah tapi saya InsyaAllah paham tentang mengkafani jenazah setelah mendengarkan penjelasan Bapak Sayuk, dan melihat tayangan video merawat jenazah", Ujarnya.
Santosa, selaku ketua Ikatan Remaja Masyarakat Sidomulyo ( Irmas)  sekaligus anggota karang taruna Dusun Sidomulyo yang mengikuti langsung  praktik mengkafani jenazah mengungkapkan bahwa pelatihan ini membantu masyarakat Sidomulyo terutama Kaum Hawa.
"Saya merasa senang dan terbantu dengan diadakan pelatihan pemulasaraan Jenazah ini oleh mahasiswa KKN, karena sebelum sebelumnya belum ada pelatihan seperti ini, tentu saja pelatihan ini sangat membantu sekali terkhusus Ibu-Ibu dan karang taruna", Ujarnya.