Mohon tunggu...
Mely Isabella
Mely Isabella Mohon Tunggu... Staff

Nonton, joging, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hijau yang Menghidupi: Cerita Petani Sawit Kecil dan Green Finacing CIMB Niaga

20 Juli 2025   22:19 Diperbarui: 20 Juli 2025   22:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah hamparan kebun sawit di Kabupaten Pelalawan, Riau, Seorang petani bernama Pak Ahmad Syarif. Usianya 43 tahun, dan sejak muda, hidupnya tidak jauh-jauh dari tanah, pupuk, dan panen. Tapi siapa sangka, perjalanannya sebagai petani kini membawa cerita yang jauh lebih besar. Sejak hadirnya program sustainability di desa dan diperkenalkan tentang green financing  system kinerja petani karena sustainability, perubahan, dan harapan baru---semua berkat green financing dari CIMB Niaga.

Dulu, Bertani Sekadar Bertahan

Bagi Ahmad, bertani sawit dulunya adalah perjuangan sehari-hari agar dia dan keluarga kecilnya dapat bertahan hidup. Modal terbatas, alat seadanya, dan pengetahuan yang ia miliki diwariskan turun-temurun. Ia tahu bahwa hasil panennya tidak selalu maksimal, tapi apa daya? Akses pada pelatihan dan pembiayaan sangat terbatas.

"Saya cuma bisa ikuti cara lama. Tidak tahu soal ramah lingkungan, apalagi soal efisiensi," kenangnya.

Hingga suatu hari, Ahmad dikenalkan pada program green financing dari CIMB Niaga. Skema pembiayaan ini dirancang untuk mendukung petani kecil agar bisa beralih ke pertanian berkelanjutan---lebih efisien, lebih ramah lingkungan, dan tetap menguntungkan.

Berubah Bersama Alam

Lewat program tersebut, Ahmad mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah dan pendampingan teknis. Ia mulai belajar cara menggunakan pupuk organik, mengatur irigasi supaya hemat air, bahkan tahu cara mengelola limbah agar tidak mencemari sungai di dekat kebunnya.

Yang menarik, semua perubahan ini justru membuat hidupnya lebih ringan. Biaya produksi menurun, panen lebih stabil, dan harga jual naik karena kualitas buah sawitnya meningkat.

"Sekarang saya tidak perlu panen besar-besaran yang menguras tenaga. Lebih sedikit, tapi lebih berkualitas dan lebih untung," ujarnya.

Manfaat yang Pulang ke Rumah

Manfaat dari perubahan ini ternyata tidak berhenti di kebun. Di rumah, keluarganya ikut merasakan perbedaannya. Istrinya kini membantu mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha mereka. Ahmad pun bisa menyisihkan penghasilan untuk menabung dan menyekolahkan anak-anaknya dengan lebih tenang.

"Dulu kadang uang sekolah harus nunggu panen. Sekarang bisa dicicil. Anak-anak pun jadi semangat sekolah," katanya sambil tersenyum bangga.

Sumber : CIMB Niaga
Sumber : CIMB Niaga

CIMB Niaga dan Komitmen Hijau

Program green financing ini merupakan bagian dari komitmen CIMB Niaga dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Sebagai bagian dari strategi ESG (Environmental, Social, Governance), CIMB Niaga percaya bahwa keberlanjutan tidak bisa dicapai tanpa melibatkan semua lapisan masyarakat---termasuk petani kecil seperti Ahmad.

"Kami ingin menjadi katalis dalam transisi ke ekonomi hijau yang inklusif, dengan memastikan bahwa pembiayaan tidak hanya mendukung bisnis besar, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal," ujar perwakilan CIMB Niaga dalam pernyataan resminya.

Menanam untuk Masa Depan

Kini Ahmad tengah mempersiapkan diri untuk sertifikasi pertanian berkelanjutan. Ia juga mulai berbagi pengalaman dengan sesama petani di desa, mengajak mereka untuk ikut belajar dan berubah.

"Kalau alam dijaga, hasil juga akan jaga kita. Sekarang saya tanam bukan hanya untuk panen, tapi untuk masa depan anak-anak saya," tutupnya.

Cerita Ahmad hanyalah satu dari banyak bukti bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari langkah kecil---dari satu petani, satu kebun, dan satu keputusan untuk berubah. CIMB Niaga akan terus mendukung perjalanan ini, karena kami percaya, masa depan yang hijau adalah masa depan yang tumbuh bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun