Mohon tunggu...
Melanius Oematan
Melanius Oematan Mohon Tunggu... Guru - Olahraga, sastra, musik, jurnalistik, video editor

Melton Oematan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Tuduhan Ibuku

13 Mei 2020   16:20 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:29 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seperti ayahku, jika sudah dimarahi aku akan diam. Mungkin karena rasa takut yang berlebihan atau karena meniru ayahku, aku belum tahu alasannya.

"berlutut," ia membentakku.

"ingat! Tidak boleh mencuri lagi. Mencuri itu tidak baik. Kalo kau mencuri sekarang, kau tua pun akan jadi pencuri. Kau mau jadi begitu ka? Tidak to?"

Aku mengangguk meski ada rasa sakit di hati.

"mama deng bapa ni guru. Kalo kalian jadi pencuri, kami pu muka ni mau taru di mana," ia mulai menasehatiku. "bangun sudah. Sekarang pi timba air di sumur".

"halo! Halo!, "seseorang memanggil dari depan pintu ruang tamu.

"halo! Siapa?", jawab ibu.

"selamat sore ibu, ini Maria mau antar kue pisang goreng," jawab Maria.

Akhirnya terjawab sudah keberadaan uang ibuku. Ia lupa telah memberikan kepada Tanta Maria untuk membeli kue pisang goreng kesukaannya.

Aku pergi. Berlari sekencang-kencangnya. Jeregen air  ku genggam erat. Dan aku menangis sejadi-jadinya.

Sekarang sudah belasan tahun peristiwa itu terjadi. Ibu sudah renta di mangsa usia. Tapi, peristiwa itu tak terlupakan. Rasa sakit itu telah hilang. Aku masih mengingatnya karena banyak hal bermakna yang kupetik. Manusia mudah menghakimi tapi tidak boleh dilakukan. Akal budi memungkinkan siapa saja yang dirugikan untuk menganalisis dan meneliti terlebih dahulu penyebab kerugiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun