Mohon tunggu...
Mellinda RaswariJambak
Mellinda RaswariJambak Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa bahasa dan Sastra Arab UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Usaha yang Tak Berkhianat!

30 Maret 2023   18:20 Diperbarui: 30 Maret 2023   20:15 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lomba ini sangat ditunggu-tunggu para santri, termasuk aku sendiri, berulang kali aku mengikuti seleksinya namun aku selalu gagal. Kali ini aku akan berusaha lebih maksimal lagi. Dan tentunya dengan do’a dan ikhtiar aku akan bisa. karena tingkat nasional maka yang menang akan mendapat hadiah ke luar negeri. Sungguh kesempatan yang tidak dapat dilewatkan.

Tentu, Naila akan ikut, dia sangat berpeluang untuk menang. Setelah pengumuman selesai, semua Santriwati kembali ke Asrama dan melaksanakan kewajiban lain setelah Sekolah, yaitu ta’lim.

“Semoga kita bisa dapat yang terbaik” ujar Naila kepadaku sambil mengangkat dan mengepalkan tangan, isyarat memberi semangat.

“Good luck” jawabku sambil tersenyum.

Waktu dua hari adalah waktu yang sedikit bagiku, apalagi aku masih kurang memahami beberapa rumus matematika. Pelajaran yang akan diujikan adalah matematika, biologi, kimia, dan fisika. Aku mulai dengan mempelajari biologi, kemudian kimia, fisika dan yang terakhir matematika. Tak lupa aku juga meminta doa Ibu dan Ayahku. Karena semua akan mudah jika dengan doa mereka.

Malam ini aku bergelut dengan buku-buku, menghafal rumus-rumus, serta memahami contoh-contoh soal. Aku lebih suka belajar di kamar, karena tenang. Sedangkan Naila belajar di luar kamar, di taman dekat asrama. Kami sama-sama berjuang keras. Diantara kami akan menjadi utusan kelas. Sampai pukul 22.00 WIB aku belum selesai dengan rumus-rumus. Begitu juga dengan naila, dia masih belajar di luar asrama. Pukul 23.00 WIB naila masuk kamar dan istirahat. Ku rasa dia sudah membahas banyak soal, makanya dia bisa istirahat. Sedangkan aku masih belum bisa tidur karena masih banyak soal yang belum selesai.


Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB, aku sudah tidak kuat. Aku ketiduran dengan buku yang masih berantakan di meja belajar. Begitulah dengan hari berikutnya, aku belajar keras sampai subuh.

***

Tibalah saat kami diseleksi, aku merasa sudah banyak belajar dan sangat siap untuk ujian seleksi. Semua santriwati dibagikan kertas jawaban dan kertas soal masing-masing.

“Baik, dengan bismillah, ujian seleksi olimpiade kita mulai” ucap Bu Guru memulai ujian.

Kumulai dengan do’a, satu demi satu soal ku selesaikan. Waktu yang diberikan 2 jam untuk 70 soal. Dengan santai ku kerjakan soal-soal. Ku lihat naila kebingungan mengerjakan soal. Dia berusaha untuk memanggilku, tapi aku tidak dapat menoleh karena dimana-mana ada penjaga ujian. Hingga akhirnya 2 jam berlalu. Semua jawaban dikumpulkan. Hasil seleksi akan diumumkan besok pukul 09.00 WIB di Aula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun