Mohon tunggu...
Melinda Harumsah
Melinda Harumsah Mohon Tunggu... Writer Islam Kaffah

Assalamualaikum. Wr. Wb Saya melinda harumsah, memiliki hobbi menulis, hidup untuk berkarya berdaya dan berkontribusi untuk Islam kaffah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belajar Dari Abdurrahman Bin Auf. Kaya Raya Dan Dermawan

27 April 2025   11:01 Diperbarui: 27 April 2025   11:01 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar Dari Abdurrahman Bin Auf.  Kaya Raya Dan Dermawan 


Oleh: Melinda Harumsah, S.E

Abdurrahman bin Auf  adalah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Ia berasal dari suku Quraisy dan sangat sukses dalam berdagang. Sebelum masuk Islam, Nama asli beliau adalah Abdul Ka'bah, kemudian Rasulullah mengganti namanya menjadi Abdurrahman bin Auf. Ia termasuk delapan orang pertama yang memeluk Islam melalui dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Abdurrahman berasal dari keluarga Quraisy yang terpandang dan kaya raya. Sejak muda, ia sudah dikenal sebagai pedagang yang jujur, cerdas, dan sangat pandai berbisnis.

Dibalik Hijrah dan Ujian Berat

Saat Nabi Muhammad dan para sahabat hijrah ke Madinah, Abdurrahman meninggalkan seluruh hartanya di Mekkah. Ia benar-benar memulai hidup baru dengan tangan kosong di negeri orang. Saat sampai di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan dia dengan Sa'ad bin Rabi', salah satu orang kaya Madinah. Sa'ad bahkan menawarkan setengah hartanya kepada Abdurrahman.

Tapi apa jawaban Abdurrahman?

Ia berkata:

"Semoga Allah memberkahi engkau dan hartamu. Tunjukkan saja di mana pasar, aku akan berusaha sendiri."

Dari nol, Abdurrahman bin Auf bekerja keras di pasar, berdagang dengan jujur dan gigih. Allah memberkahi usahanya. Tidak lama, dia kembali menjadi orang kaya raya. Meski kekayaannya melimpah, ia tidak pernah lupa berbagi untuk agama dan umat Islam. Kemudian saat Perang Tabuk, ia menyumbang 50 ribu dinar emas. Lalu, ia membekali 500 pasukan berkuda untuk jihad. Ketika Madinah kekurangan makanan, ia menyumbangkan kafilah dagangnya (700 ekor unta penuh barang dagangan) kepada fakir miskin. Dalam wasiatnya, ia mewasiatkan 50 ribu dinar lagi untuk diberikan kepada para pejuang Badar yang masih hidup. Bahkan istri-istri Nabi Muhammad mendapatkan bagian harta warisan dari Abdurrahman, karena ia ingin membalas jasa dan mencintai keluarga Nabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun