Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Terapi Probiotik untuk Kesehatan dan Pengobatan Autisme

20 Juni 2022   16:25 Diperbarui: 26 Juni 2022   23:20 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak penderita autisme (Alireza Attari/unsplash).

Lanjut ke hubungan gut microbiome, kesehatan, dan autisme...

Hubungan Probiotik dan Autisme

Menurut Dr. Ashwood, dilansir dari autismparentingmagazine.com, penderita autisme cenderung memiliki jumlah sel dendrit (sel saraf) yang lebih banyak dibandingkan dengan orang pada umumnya. Menyebabkan penderita autisme memiliki sistem imun lebih peka terhadap serangan dari mikroorganisme.

Di sisi lain, menurut penelitian, penderita autisme diketahui memiliki komposisi bakteri yang tidak seimbang di dalam perutnya. Jumlah "bakteri jahat" lebih banyak ketimbang jumlah "bakteri baik". 

Ketimpangan bakteri ini dimulai sejak bayi lahir. Bayi yang lahir secara sesar mendapatkan jumlah mikroba lebih sedikit dari ibunya, dibandingkan yang lahir secara normal. Kemudian, diperparah dengan kebiasaan mengkonsumsi antibiotik sejak kecil, serta dipengaruhi oleh pola makan yang kurang seimbang.

Keberadaan bakteri baik berperan dalam penting dalam pembentukan hormon serotonin, yang membuat seseorang bahagia atau merasa senang. Sehingga, tidak menutup kemungkinan kurangnya bakteri baik ini, menjadi penyebab sulitnya penderita autisme untuk berinteraksi. Beberapa penderita autisme dilaporkan memiliki mood disorder--gangguan bipolar.

Oleh karena itu, pemberian probiotik dari luar (terapi probiotik) diharapkan dapat meningkatkan komposisi "bakteri baik" dan mengembalikan perut kita ke dalam kondisi yang lebih sehat.

Manfaat Konsumsi Probiotik

Mengkonsumsi probiotik dapat meningkatkan sistem imun. 

Beberapa bakteri probiotik, seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli, hidup menempel pada lapisan dinding perut. Mereka dapat memperbaiki "kebocoran perut", sehingga membantu meringankan gejala perut sensitif (mudah sakit perut).

"Kebocoran perut" itu sendiri adalah kondisi di mana lapisan dinding perut memiliki lubang sehingga mudah ditembus oleh bakteri jahat dan nutrisi yang seharusnya diserap tubuh kita malah dicuri oleh bakteri jahat tersebut.

Pada dasarnya, bakteri probiotik berperan sebagai bakteri baik yang membantu menekan bakteri jahat. Bila jumlah bakteri baik lebih tinggi dibandingkan jumlah bakteri jahat, maka bakteri jahat tidak lagi memiliki tempat untuk menetap di perut kita. Mereka juga tidak lagi berkesempatan untuk mencuri nutrisi dari tubuh kita.

Selain itu, bakteri baik dalam perut kita membantu kita untuk mencerna gula dan menjaga keseimbangan kadar gula darah, sehingga menurunkan resiko resistensi insulin dan resiko penyakit diabetes. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun