Mohon tunggu...
Meliana Levina Prasetyo
Meliana Levina Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hobi membaca, nonton, browsing internet, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Visi dan Misi Khusus Melalui Nyanyian

31 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 31 Maret 2024   09:31 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Biasanya saya dulu ketika masih kecil nyanyi lagu anak-anak sampai lulus SD. Setelah itu mulai nyanyi lagu pop dan genre lainnya baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Lama-lama mulai bisa nyanyi lagu-lagu daerah dari Sabang sampai Merauke ketika sudah mulai pakai karaoke. Tapi sampai sekarang umumnya lebih hafal lagu Gospel yang jadul daripada yang modern karena tidak ada buku notnya. 

Jadi kira-kira sendiri. Apalagi lagu-lagu kebangsaan saya banyak pakai improvisasi unik dan langka sehingga banyak orang heran darimana saya belajar dan sekarang sudah nyanyi 174 lagu kebangsaan negara-negara di YouTube, IG, FB dan kemungkinan ada harapan sampai seluruh lagu di dunia tapi tentunya dengan perlahan karena sudah banyak dan semakin banyak yang sulit dinyanyikan apalagi yang genrenya sama sekali asing tidak dikenal dan sulit dicocokkan dengan nada piano biasa kecuali pakai alat musik daerah. 

Tapi saya justru bisa nyanyi lagu yang sulit dinyanyikan tapi tentu dengan perlahan sampai hafal dulu. Lalu saya mulai bisa ciptakan lagu ketika bos saya menyuruh saya ciptakan lagu. Setelah itu bisa ciptakan 11 lagu Gospel tapi baru satu yang dirilis judulnya Sambut Kedatangan-Nya dengan irama yang sudah digubah dan diaransemen dengan recording menurut birama 6/8. 3 kali baru bisa karena baru pemula. 

Genrenya alternative/indie yang langka dibandingkan dengan genre pop. Iramanya unik dan lain dari yang lain dan jarang orang bisa meniru kecuali orang yang memang all-round. Tapi ada visi dan misi tertentu dengan menyanyi lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus, tidak sekedar untuk meningkatkan bakat langka tapi untuk perdamaian dunia dan pembelajaran bagi anak sekolah untuk memperluas wawasan tentang dunia. 

Atau untuk memeriahkan suasana seandainya diundang untuk menyanyikan 2 lagu kebangsaan di acara pertandingan atau acara lainnya setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya jikalau tuan rumahnya Indonesia. Karena karya bos saya isinya juga mengenai sastra yang juga membahas tentang politik dll. Bos saya juga heran darimana saya belajar menyanyikan lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus tanpa guru dan lagu Gospel yang genrenya jarang. 

Kalau lagu Gospel visi dan misinya untuk meningkatkan kehidupan religius tidak sekedar memiliki nilai jual di semua platforms. Semoga suatu saat bisa dikenal dan dapat penghargaan dari MURI untuk bakat langka dengan gaya improvisasi unik dan langka dan sulit ditiru orang lain atau dapat penghargaan dari awards lainnya. 

Sepertinya orang yang bisa nyanyi banyak lagu kebangsaan negara-negara yang hampir seluruh negara di dunia hampir tidak ada di dunia ini dan sangat sulit menemukan orang yang bisa menyanyi dengan bakat langka kecuali jiplak dan tanpa gaya sama sekali. Tapi itupun juga jarang. 

Di lingkungan saya tidak ada yang bisa sama sekali. Nyanyi banyak lagu kebangsaan juga harus bisa dengan suara yang rendah sekali sampai tertinggi dan karena itu range vokal saya lebih banyak daripada dulu ketika belum mengenal lagu-lagu kebangsaan negara-negara lain, hanya mendengarkan ketika acara pertandingan di TV entah instrumental maupun pakai penyanyi atau orang yang bisa menyanyi tanpa suara fals. 

Semoga suatu saat bisa juga terkenal di dunia nyata agar tambah penghasilan dan rejeki dan lagu Gospel dikenal orang dan banyak dinyanyikan orang sehingga punya nama yang bisa dikenal banyak orang meskipun tanpa coach karena sudah bakat alami sejak kecil dan tidak ada suara mendesah yang disebut suara bocor oleh coach terkenal karena bisa bikin suara kurang merdu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun