Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dari Pandemi Kemarin, Aku Belajar untuk Terus Bersyukur

14 April 2021   19:02 Diperbarui: 14 April 2021   19:10 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari pexels.com

Pandemi masih anteng ya di tempat kita. Berkali-kali dia diusir, tetapi tidak juga pergi. Sebal kan jadinya? Nah, pandemi yang sudah tahun kemarin kita alami ternyata masih ada sampai saat ini.Sepertinya kita sudah terbiasa dengan pandemi bahkan ada banyak orang yang masih menganggap remeh pandemi. Temans, bener nggak sih pernyataanku itu?

Sekarang mari kita lihat di jalanan, ada berapa banyak orang yang tidak mengenakan masker? Ada berapa banyak orang yang ke pasar dan belanja dengan tidak berdesak-desakan. Orang-orang seperti ini masih banyak di sekitar kita padahal jelas pandemi ini bukan penyakit rekayasa.

Pandemi yang bukan penyakit rekayasa sebaiknya disikapi disikapi dengan baik ya. Salah satunya menaati anjuran pemerintah. Apalagi saat puasa seperti ini.

Tahun kemarin, hinggar binggar kemeriahan puasa tampak tidak ada. Itu sih di tempatku ya, mungkin juga di tempat lain. Banyak masjid yang tidak mengadakan buka puasa bareng atau tadarusan bareng.

Alhamdulillah, sekarang aku sudah mendengar tilawah Qur'an dari beberapa speaker masjid meskipun dilakukan oleh segelintir warga saja. Ada sedikit kegembiraan ketika mendengarkan suara mengaji dari masjid. Nuansa ramadan sepertinya hadir saat itu.

Aku belajar dari tahun lalu bahwa ketika pandemi masih berlangsung, kita bisa menyiasatinya dengan cara menyediakan seminggu sekali pada bahan makanan yang dibutuhkan saat puasa. Stok yang banyak agar tidak terlalu sering keluar rumah.

Belajar dari pandemi tahun kemarin, agar kita mawas diri terhadap kemungkinan yang bakal terjadi pada siapa saja. Usahakan untuk melakukan perbaikan diri baik itu ibadah atau fisik. Jaga diri sendiri dan keluarga adalah suatu yang penting untuk dilakukan.

Pandemi tahun kemarin banyak mengajarkan kepada kita bahwa nikmat kesempatan  harus disyukuri. Pandemi mengajarkan bahwa nikmat sehat itu harus dijaga. 

Hidup di masa pandemi terkesan sulit, tetapi jika kita bersyukur, maka akan ada hikmah untuk diri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun