Mohon tunggu...
Melati SofieKaniaDewi
Melati SofieKaniaDewi Mohon Tunggu... Lainnya - ن والقلم وما يسطرون

Without Allah I'm Nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan untuk Para Penguasa "Ada apa dengan negeriku Ya Allah..."

22 Oktober 2020   06:42 Diperbarui: 22 Oktober 2020   13:31 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lihatlah wahai para penguasa negeri! Kepada jiwa-jiwa yang lemah, hati sanubari yang teriris, rakyat yang menderita kelaparan, merana, perih, pilu, hanya menerima janji busuk para penguasa.
Lihatlah atap negeriku yang kian rapuh, dinding-dinding yang digerogoti rayap ketidakadilan, tiang-tiang yang runtuh ambruk penuh kedustaan, dan bangunan reot penuh nestapa…
Negeriku kini tak patut disanjung-sanjung dengan ribuan kata kemunafikan. Untuk apa disanjung, kalau ada aib-aib para penguasa yang tamak akan kekuasaan selalu ditutupi?
Untuk apa disanjung dengan kalimat memabukan sukma sedang di belakang ada hati rakyat yang tertusuk tusuk jarum ketidakadilan?
Ya Allah…. Ada apa dengan negeriku?
Ada materialisme dalam bingkai para penguasa
Ada kejahatan, korupsi, ketidakadilan, dalam genggaman para penguasa
Ada korupsi mafia bersatu dengan politisi

Ketika UU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan, ada jutaan rakyat yang menjerit, meringis, dan sekarat.
Pertiwi merana…
Ada apa dengan negeriku Ya Allah…
Orang kaya semakin kaya…
Pemegang jabatan semakin naik tahta…
Orang miskin tetap miskin.. Orang miskin semakin miskin dan menderita…
Air matanya tumpah, sanubarinya tercabik-cabik, menahan pedihnya kehidupan, menahan sakitnya ketidakadilan.
Bukalah matamu… Wahai para penguasa...
Bukalah matamu.. Tengoklah rakyat, dengarkanlah.
Bukalah hatimu, wahai penguasa negeri..
Ada harapan di bayang mereka…
Ada mimpi persatuan, dan kesejahteraan di benak mereka.
Wahai para penguasa.
Kau adalah wakil rakyat! Mobil mewah, rumah bertingkat, aset kekayaan, perhiasan, kendaraan kau wakilkan. Sedang rakyat hanya menggigit jari.
Wahai para penguasa! Kau bersenang-senang dengan harta yang bergelimang, sedangkan rakyat menangis menahan perih kenestapaan.
Kau tertawa, rakyat menangis.
Kau bahagia, rakyat sengsara.
Kau kekenyangan, rakyat kelaparan.
Ah, ada apa dengan negeriku ini Ya Allah…
Akankah para penguasa sadar bahwa setiap tindakan akan ada pertanggungjawabannya?
Akankah mereka sadar bahwa sekecil apapun akan ada hisabnya?
Berdiri setiap jiwa di depan Tuhannya, bertanya apa yang diperbuat hambanya.
Ya Allah… Ada apa dengan negeri ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun