Isu dan Tantangan Kebijakan LMKN
    a. Transparansi dan Akuntabilitas
Banyak pencipta mengeluhkan kurangnya keterbukaan dalam distribusi royalti.
-
LMKN dinilai belum maksimal dalam menyediakan data pemakaian lagu dan besaran pembayaran.
    b. Ketidaksesuaian Royalti
Royalti yang diterima pencipta kadang tidak sebanding dengan tingkat pemakaian lagunya.
Contoh: Seorang pencipta lagu populer hanya mendapat ratusan ribu rupiah per tahun.
    c. Potensi Duplikasi Pemotongan
Selain 20% di LMKN, LMK juga memotong biaya pemilik hak menerima lebih sedikit.
Belum ada pengawasan penuh terhadap efisiensi biaya operasional LMK.
    d. Masalah Infrastruktur & Sosialisasi