Mohon tunggu...
meita suci ramadhani
meita suci ramadhani Mohon Tunggu... Guru - Guru Ekonomi pemerhati ekonomi

TTL : Cianjur 6 Mei 1987

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jadi Nasabah yang Cerdas Memilih Jasa Keuangan agar Bisa Membantu Negara Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

3 Agustus 2019   23:47 Diperbarui: 4 Agustus 2019   00:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tidak sampai di situ saja, kendaraan besar itu juga mengangkut penumpang yang jumlahnya tidak sedikit, maka penumpang yang berada di kendaraan besar tersebut juga mengalami luka-luka bahkan sampai kehilangan nyawa akibat kecelakaan tersebut. Seperti itu pulalah sistem keuangan sebuah Negara yang mengalami ketidakstabilan dalam ruang lingkup ekonomi makro. Yang menjadi penumpang dalam sistem keuangan sebuah Negara adalah masyarakat yang berperan sebagai nasabah Bank. 

Dalam sistem ekonomi kecelakaan besar tadi disebut sebagai risiko sitemik. Risiko yang terjadi pada satu lembaga keuangan Bank bermasalah yang dampaknya akan merembet ke Bank lainnya, yang disebabkan karena lembaga keuangan bank itu memiliki sifat keterkaitan yang tinggi dengan bank lainnya. Lembaga keuangan bank yang bermasalah ini bisa membuat sebuah lembaga keuangan itu sendiri menjadi bangkrut.

Tidak hanya itu saja, akan tetapi lembaga keuangan lainnya dan juga para nasabah bank juga akan ikut bermasalah yang dikarenakan kurang berkualitasnya dan ketidaksehatan dari para lembaga keuangan yang bermasalah tersebut dalam menjalankan operasional kegiatan banknya sebagai akibat dari perilaku berlebihan bank sehingga meyebabkan terjadinya kredit macet.

Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional yang biasanya berkaitan dengan kegiatan perbankan. Fungsi perbankan sebagai penunjang kegiatan ekonomi akan terhambat, sehingga mengakibatkan sistem keuangan di suatu Negara jadi bermasalah dan akan mengganggu perekonomian bangsa secara makro, bahkan bisa sampai terjadi krisis ekonomi.

Memang betul sistem-sistem ini pada awalnya dibangun dan menjadi tanggungjawab besar bagi para pemegang kekuasaan dalam lingkungan makro dimana sistem ini diciptakan. Akan tetapi para pemegang kekuasaan ini kapasitasnya masih sangat terbatas, baik dari segi kuantitas mapupun kualitas. Maka dari itu dibuatlah sistem seperti lampu lalu litas, petunjuk jalan dan lain sebagainya dalam sistem jalan raya.

Begitu pula dalam sistem keuangan, Bank Indonesia terus berusaha menjaga stabilitas sistem keuangan, salah satunya dengan membetuk Komite Sistem Keuangan (KSK) bersama lembaga OJK, Kementrian Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk terus bersinergi menggunakan kebijakan makropudensial untuk mengadakan pengawasan dan identifikasi risiko pada lembaga-lembagan keuangan perbankan dan non perbankan. Karena lembaga keuangan ini pastilah memiliki hubungan kerjasama yang saling berkaitan dengan lembaga keuangan lainnya, maka dari itu di sinilah kelebihan dari kebijakan makroprudensial.

Kebijakan makroprudensial merupakan kebijakan yang memiliki tujuan untuk memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan melalui pembatasan risiko sistemik agar masalah krisis ekonomi yang pernah melanda indonesia dapat diminimalisir proses dan pengaruhnya. Akan tetapi kerjasama KSK ini belumlah sempurna jika tidak dibarengi oleh dukungan masyarakat sebagai pengguna jasa keuangan.

Sebagai penumpang atau nasabah apakah kita bisa disalahkan sebagai salah satu penyebab terjadinya kecelakaan besar dan krisis ekonomi tersebut ? atau apakah ada yang bisa dilakukan oleh para penumpang dan nasabah tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan krisis tersebut ? atau bahkan untuk meminimalisir risiko kegagalan dari sistem tersebut. Maka jawabannya adalah Iya. Mari kita pelajari lebih lanjut.

Memang betul pembuat sistem itu adalah tanggung jawab pemegang kekuasaaan, begitu pun dengan sistem keuangan di suatu negara. Akan tetapi yang menjalani sebagian besar sistem-sistem tersebut adalah masyarakatnya itu sendiri, maka sudah barang tentu peran masyarakat juga sangat penting dan diperlukan untuk menjaga agar sistem tersebut berjalan dengan baik. Menjaga sistem keuangan itu seperti menjaga kesehatan tubuh kita sendiri.

Jika manusia menjaganya dengan melakukan MCU, kemudian jika bermasalah akan diberi obat, sedangkan dalam sistem keuangan juga akan dilakukan analisis sistem risiko, kemudian jika bermasalah akan diberikan instrumen kebijakan makroprudensial. Menjadi nasabah yang cerdas dalam memilih produk jasa keuangan itu sama seperti melakukan MCU tidak hanya pada tubuhnya sendiri, tetapi juga pada lingkungan sekitar yang dapat mendatangkan penyakit.

Hal ini ibarat menjadi penumpang kendaraan umum yang selalu memastikan bahwa kendaraan yang ditumpanginya dalam keadaan sehat serta jalur yang akan dilaluinya juga aman. Mungkin jika diperhatikan sekilas, rasanya ini sangat repot yah bagi para nasabah, akan tetapi hal ini sebenarnya sangat membantu agar sistem yang berjalan tetap stabil dan tidak mengalami masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun