Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Semua Hal Bisa Didaur Ulang, Salah Satunya Limbah Obat

24 Oktober 2019   08:22 Diperbarui: 16 April 2021   08:05 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi obat tablet (sumber: pxhere.com)

Aku yang tadinya sedang tidur-tiduran sambil membaca kicauan orang di Twitter tiba-tiba terduduk. Perkaranya adalah adanya seseorang yang membuat utasan tentang manfaat obat kadaluarsa. 

Menurutnya, obat-obat mengandung unsur yang sama dengan yang ada di dalam tanah sehingga obat-obatan itu dibutuhkan oleh tanaman. Dia juga melengkapi utasannya dengan cara bagaimana membuat pupuk dari obat-obat bekas tersebut.

Caranya adalah dengan menumbuk obat-obat tersebut menjadi puyer lalu menyimpannya di sebuah botol. Lalu puyer obat tersebut dicampur dengan air dan disiramkan pada tanah. Utasan tersebut baru dibuat kemarin namun sudah di retweet hampir 500 kali dan disukai oleh lebih dari 800 akun.

Membaca utasannya aku kemudian berkomentar, "Ini seriusan?"

Kalau pemilik akun ini ada di dekatku, aku pingin banget menepuk pundaknya sambil berkata, "Mbak, obat-obatan itu nggak sebaik itu..."

Emang sih, obat-obatan dibuat sebaik mungkin, sehingga zat-zat yang terkandung di dalam sebuah obat layak untuk dikonsumsi oleh manusia dan tidak menimbulkan bahaya. Tapi, yang namanya buatan manusia mana ada yang sempurna, sih?

Nyatanya, ada saja obat yang ditarik dari peredaran karena belakangan diketahui mengandung zat yang berbahaya bagi manusia, kan? Contoh yang paling baru adalah obat lambung bernama ranitidin yang sempat membuat heboh itu.

Pabriknya juga nggak bisa menjamin lho, obat-obat tersebut tidak bereaksi dengan zat kimia yang ada di tanah. Apalagi, untuk obat-obatan yang sudah kadaluarsa. Nanti kalau ternyata tanaman yang dipupuk dengan obat-obat kadaluarsa menjadi mutan bagaimana? Apa tidak mengerikan?

Iya... iya.... aku lebay saja. Tapi ini serius. Nggak semua hal harus di daur ulang. Ada hal-hal yang memang harus direlakan untuk dibuang seperti kenangan bersama mantan. Salah satunya ya obat-obatan ini.

Kukasih tau ya, Mbak, limbah berupa obat-obat kadaluarsa itu termasuk dalam golongan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk skala rumahan yang hanya sedikit, obat bisa ditumbuk dan dibuang ke tempat pembuangan air (bukan di tanah yang ada tanamannya). Wadahnya harus dirusak sebelum dibuang ke tempat sampah. Tapi ini tidak berlaku untuk obat-obat kanker ya.

Obat-obat kanker, bahkan bungkusnya, seharusnya ditaruh diwadah terpisah dan dikembalikan ke fasilitas kesehatan yang memberikan. Obat kanker itu bersifat sitotoksik (dapat merusak sel bahkan sel yang normal).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun