Karena matamu yang bicara
Aku seperti pecinta
Menerjemah ketukan jemari
Malam yang lengang
Bunga-bunga gugur perlahan
Sebab matamu yang pejam
Aku terjaga dengan ribuan permintaan
Tuhan yang perkasa
Mengapa lambat
Bibir mengucap kata
Di matamu
Segenap cemas mengerjap tanya
Degup dada berlomba-lomba
Menikung ke lain arah
Tapi finish sudah tak bergaris
Benarkah sebab matamu
Jiwaku tertunduk malu
Makin pintar berlaku salah
Engkau serupa cermin
Dan aku tak bisa untuk tak berkaca
Hanya pada matamu
Aku tak bisa berdusta
Mengalirkan segala yang cair
Segala yang tersembunyi
Bukan lagi misteri
Karena matamu
Ingin kuhidup seribu tahun lagi
Madura, 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!