"Aku menunggumu, sayang. Aku datang untuk memenuhi janjiku, meminangmu" ia mendekat, betusaha meraih tanganku untuk melingkarkan cincin itu di tangan. Aku menyambutnya dengan seluruh bahagia di dada. Seluruh semesta seperti menggambar peta paling indah, bunga-bunga melati berjatuhan mengiringi langkah Dimas, matanya penuh binar begitupun aku, tapi, sebelum cincin itu terlingkar, bayangan Dimas pelan-pekan menghilang. Aku terhempas dan merasakan gelap yang begitu pekat.
Madura, Maret 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!