Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Prahara di Pantai Asela

25 Maret 2020   17:55 Diperbarui: 25 Maret 2020   18:02 45 2
Aku merasakan sentuhan tangan yang begitu dingin di kening, kemudian lamat-lamat kudengar suara keriuhan yang terasa jauh. Bumi bagai berputar, kadang menghempaskanku,  sesekali aku dibiarkan mengapung. Aku tak melihat apa pun, kecuali rasa asing yang begitu kuat mengepungku. Entah apa namanya, aku seperti berada dalam cuaca gelap dan terang. Ingin rasanya aku teriak, namun suaraku terbentur pada keluasan waktu, tak bisa kupastikan kapan arah dan datangnya.

*****
Aku masih belum yakin ketika Dimas, kekasihku membawaku ke rumah makan ini, Asela. Lampu-lampu yang redup dengan meja dan kursi tertata rapi, di samping kiri sebuah kolam setengah jadi tengah direnovasi, jembatan yang melingkar dengan bambu-bambu yang dipoles sedemikian rupa menambah keindahan suasana, jembatan paling kiri lurus ke arah laut, di bagian tengah membetuk peristirahatan dengan meja-meja unik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun