Mohon tunggu...
Meila Siti Maulidiyah
Meila Siti Maulidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Seorang mahasiswa semester 3 jurusan Ilmu Komunikasi. Memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia kepenulisan. Senang membaca novel dan menulis cerita fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Membaca Cerita Fiksi, Bisa Menambah Empati?

9 Januari 2023   16:40 Diperbarui: 9 Januari 2023   16:49 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari cerita tersebut, pembaca pasti bisa mengetik hal positif dari cerita yang dibacanya. Dari konflik sang tokoh, mendatangkan rasa empati terhadap dirinya sebagai pembaca. Ia bisa lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar dalam kehidupan nyata. Ia juga bisa lebih peka terhadap lingkungan. Tanpa sadar, timbul rasa empati yang tinggi dalam dirinya. Pembaca bisa mengaplikasikan hal baik dalam kehidupan nyata hanya dari cerita yang dibaca.

Cerita fiksi tidak selamanya happy ending, tetapi banyak juga penulis yang menulis cerita sad ending. Bukan tanpa alasan, penulis pasti sudah memiliki tujuan terhadap ending yang dibuatnya.

Happy ending bertujuan agar pembaca tahu bahwa sekeras apa pun kehidupan dan bagaimanapun cara kita menghadapinya, pasti akan berujung dengan sebuah kebahagiaan. Begitu pula dengan sad ending, penulis ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa hidup tak selamanya sesuai dengan keinganan dan ekspektasi kita. Bisa saja apa yang kita anggap menyedihkan, tetapi menjadi hal yang menyenangkan di suatu saat nanti. Sad ending bisa menjadi kontemplasi untuk kita semua sebagai pembaca. Kontemplasi tidak selalu tertuju kepada kesedihan. Namun, untuk menampar pembaca melalui serangkaian kata agar lebih mudah dipahami, akan lebih terasa jika kontemplasi tersebut tertuju kepada kesedihan.

Maka dari itu, perlu kita semua sadari bahwa cerita fiksi dapat memberikan pengaruh positif bagi para pembaca, yakni meningkatkan rasa empati yang kemudian bisa diaplikasikan di kehidupan nyata. Semua tergantung kepada pembacanya, bagaimana cara mereka memahami dengan baik cerita yang dibaca.

Bagaikan sebuah pisau. Apabila pisau tersebut digunakan untuk memotong sayuran atau buah-buahan, berarti pisau tersebut digunakan sesuai dengan fungsinya dan mengarah pada penggunaan yang positif. Namun, sebaliknya jika pisau digunakan untuk menusuk seseorang, maka pisau tersebut digunakan untuk hal negatif. Semua kembali lagi kepada penggunanya. Begitupun dengan membaca cerita fiksi, apakah pembaca mengambil sisi positif atau sisi negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun