Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceritakanlah kepada Langit

23 Oktober 2020   07:03 Diperbarui: 23 Oktober 2020   07:12 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
||dokpri_MYT_221020||

Usah menangis, ceritakanlah kepada langit segala keluh kesah
tentang bathin yang tersiksa oleh sejuta narasi yang menikam
tentang nurani yang tertekan oleh sejuta paksa yang menindih
tentang hati yang sepi ditinggal sang kekasih yang ingkar 

Usah bersedih, ceritakanlah kepada langit, segala elegi,
kidung ratapan dan bait-bait syair dukacita
tentang segala asa yang terbang melayang
tentang segala kehilangan kasih dan sayang 

Tersenyumlah dan ceritakanlah kepada langit
yang terlalu luas menampung berjuta episode elegi insani
yang paling mengerti tentang segala asa pun derita cita dan cinta
yang sanggup mengubah air mata menjadi hujan keberkahan 

Yah, ceritakanlah kepada Langit
Sebab, gunung pun tunduk kepada Langit
Sebab, dipelukNya mentari di siang hari dan bulan bintang yang menghias malam gelap
Sebab, dirangkaiNya segala cahaya seindah pelangi sehabis hujan
Sebab, daripadaNya datang segala curahan berkah pun cahaya harapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun