Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengalit Coklit di Masa Sulit

25 Juli 2020   12:03 Diperbarui: 25 Juli 2020   12:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Semangat Coklit di Tengah Bencana Alam dan Non Alam" || sumber foto: https://web.facebook.com/viryangopi.id/photos/ 

Mengalit coklit*) di masa sulit
Sekalipun sulit dan jejaknya berbelit,
namun coklit harus mengalit,
demi menjaga valid data pemilih

Kawan, coklit di masa ini memang beda dengan yang lalu
Yah, masa kini yang beda dalam sulit dililit pandemi  
Sebuah masa dengan rona berbeda karena onak corona,
Sebuah masa yang di opak-apik oleh si Covid  

Lihat, para penggawa coklit rela disuntik  
dalam prosesi bernama rapid,
pastikan covid tiada melilit,  
supaya aman saat mencoklit 

Lihat, wajah berperisai masker
dan pelindung wajah transparan
Taat dalm bersih diri dan jaga jarak
dalam arak-arakan protokol covid

Lihat mereka bangga kenakan topi dan ban lengan,
terukir kata singkat: Pe-pe-de-pe !
Artinya, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
Bangga mengabdi untuk demokrasi negeri 

Mengalit coklit  di masa sulit
Menyusur lorong hingga setapak
Diterjang terik mentari yang menggigit
Hingga siraman hujan dan luapan banjir

Namun semangat tak pernah patah,
demi valid data pemilih,
demi terjaga hak konsitusi
demi jaya demokrasi kita 

Mengalit coklit di masa sulit
Tak perlu mengopak-apik,
cocokan datanya, teliti bekerja,
taat dalam protokol covid  

Salut dan bangga,  
untuk ketulusan mengabdi,  
untuk pengorbanan tanpa pamrih,  
para pengawal coklit di masa sulit 

====

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun