Di sudut desa Soropaten, ada sebuah usaha rumahan yang sejak tahun 2016 konsisten menghadirkan produk sederhana namun bermanfaat: Keset Anyam Sari Makmur. Di balik keset yang kuat dan penuh warna ini, ada cerita perjuangan seorang pengrajin bernama Pak Kamto.
Awalnya, usaha ini hanyalah sebuah percobaan kecil. Pak Kamto mencoba membuat 50 kodi keset untuk dijual. Siapa sangka, hasilnya justru membuka peluang besar. Pesanan datang satu demi satu, dari 50 kodi menjadi 100 kodi. Hingga akhirnya, datang pesanan besar pertamanya dari Jakarta—sebanyak 500 kodi sekaligus. Saat itu, Pak Kamto sempat bingung mencari bahan baku dan tenaga kerja, tetapi dengan usaha dan keyakinan, ia mampu memenuhi pesanan tersebut tepat waktu. Sejak itulah Keset Anyam Sari Makmur mulai dikenal luas.
Alasan Memilih Usaha Keset Anyam
Bagi sebagian orang, memilih usaha tentu mempertimbangkan banyak faktor. Bagi Pak Kamto, alasan utamanya adalah selera dan peluang. Saat itu, usaha keset anyam belum banyak pesaing, dan beliau melihat prospek cerah di masa depan. Keyakinan ini terbukti benar—produk keset anyam yang dibuatnya kini sudah menjadi pilihan banyak pelanggan di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain.
Bahan Baku Ramah Lingkungan
Salah satu keunggulan keset ini adalah bahan bakunya yang berasal dari kain perca sisa pabrik garmen. Kain-kain yang sudah tidak terpakai ini diolah kembali menjadi produk baru yang bermanfaat. Selain kuat, bahan ini juga membantu mengurangi limbah tekstil yang sering menjadi masalah lingkungan. Dengan membeli keset anyam ini, berarti kita ikut serta mendukung gerakan daur ulang dan pengurangan sampah kain.
Proses Pembuatan yang Penuh Ketelitian
Setiap keset dibuat dengan tangan, melalui proses yang memerlukan ketelitian dan kesabaran: