Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Harapan

9 Februari 2024   21:31 Diperbarui: 9 Februari 2024   21:33 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semua baik-baik saja. Apa yang perlu dikhawatirkan?" katanya sambil terus berjalan.

"Nih, aku bisa berjalan dan bahkan berlari." 

Seperti anak kecil yang baru sembuh, ia berlari keluar rumah sakit dan menari di bawah guyuran hujan. 

"Ia memang selalu menarik," pikirku.

***

Untuk kedua kalinya Rency tidak dapat menerima stopwatch yang kuberikan. 


"Hei, kau baik-baik saja kah?" 

"Bisa jadi." Ia berjalan dengan santai.

Kutatap punggungnya menjauh. Fokus pertandingan tiba-tiba hilang, berkali-kali pukulan lawan tidak dapat kuhindari. Dari tempat berlatih pandanganku tak lepas darinya. Sesekali gadis itu tampak menunduk; murung dan kembali tersenyum ketika menyadari gerak-geriknya kuawasi. 

***

"Bagaimana dengan kondisimu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun