Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Membuatku Jadi Pemabuk

22 November 2021   14:10 Diperbarui: 22 November 2021   15:14 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berhasil menaklukan lelaki itu, tak hanya menjadi obyek dari tulisan-tulisan yang keluar dari setiap bibir dan pikirannya. Kurasa apa yang memabukannya ada di dalam diriku. 

Malam demi malam kita habiskan untuk masak dan mabuk hingga tanpa sadar, aku mulai menyukai merangkai kata-kata dan menuliskannya. Membeli buku dan membaca buku menjadi satu prioritas dari sepiring nasi padang penuh lemak di malam hari. Aku tak tahu apakah menulis dan membaca buku menjadi sesuatu yang sangat kubutuhkan, atau hanya satu alasan saja untuk sekedar mabuk dan berdekatan dengannya. 

***

Hingga malam keenam puluh hari lalu kedua mataku berkabung. Hujan mengiringi perjalanan mengantarkan beberapa lelaki dengan pakaian hitam menjemput lelakiku naik ke mobil berplat merah. Warta menceritakan bahwa tulisan-tulisannya yang memabukan tidak hanya memabukan seorang perempuan, sebuah negara berkedaulatan ikut muntah-muntah karena aroma kejujuran dari masakan yang perlahan mulai diajarkan kepadaku.

Hingga malam ini suasana berkabung masih menyelimuti kamarku. Suara dan teriakannya masih lebih harum dari aroma anggur. 

'Bagaimana anggur mendidih di wajan, di jalan, di oral semalaman, di televisi, di koran ... di kepala orang-orang yang melupakan kita .... Masaklah! Mabuklah!'.

Mungkin lain kali Gana akan kutemukan nyata tidak hanya sosok yang hidup di dalam cerpen dan tulisan-tulisanku. Dimana nama itu akan abadi di buku-buku yang terpajang di toko buku di halaman rumah yang saat ini sedang kurintis.

Surabaya, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun