b) Pelatihan keterampilan: Menyediakan pelatihan keterampilan bagi individu, khususnya yang berasal dari lapisan masyarakat yang kurang mampu, untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
4. Pendekatan Sosial dan Kegiatan Komunitas:
a) Pemberdayaan masyarakat: Meningkatkan kesadaran sosial dan membangun rasa solidaritas dalam masyarakat dapat mengurangi tingkat penyimpangan sosial. Kegiatan komunitas seperti program sosial dan olahraga dapat menyatukan masyarakat.
b) Keterlibatan pemuda: Menyediakan wadah yang positif bagi pemuda agar mereka tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang. Kegiatan ekstrakurikuler, organisasi sosial, atau seni dapat memberikan ruang ekspresi dan pengembangan diri yang sehat.
5. Peningkatan Pengawasan Sosial:
a) Penegakan hukum: Sistem hukum yang tegas dan adil dapat memberi efek jera bagi pelaku penyimpangan sosial. Penegakan hukum yang konsisten diperlukan untuk mencegah dan mengatasi tindakan yang menyimpang.
b) Pengawasan lingkungan: Masyarakat juga memiliki peran dalam mengawasi dan memberikan teguran bagi individu yang melakukan penyimpangan sosial. Pembentukan kelompok masyarakat peduli sosial dapat membantu mendeteksi dan menanggulangi penyimpangan.
6. Rehabilitasi dan Pendampingan:
a) Pendampingan psikologis: Bagi individu yang terlibat dalam penyimpangan sosial, penyediaan layanan konseling atau terapi dapat membantu mereka mengatasi masalah psikologis dan kembali ke jalur yang benar.
b) Program rehabilitasi: Bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan atau penggunaan narkoba, program rehabilitasi yang menyediakan dukungan untuk memulihkan diri sangat penting.
7. Peran Pemerintah: