Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ego dan Setia Kawan

17 Juni 2025   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2025   21:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Megawati Sorek

Sekolah Dasar negeri unggulan SDN 099 Kota Jaya, suasana selalu terasa nyaman. Sekolah ini berdiri megah di atas lahan luas, dikelilingi pepohonan rindang yang meneduhkan setiap sudutnya. Udara segar berhembus setiap pagi, mengiringi tawa riang para siswa yang bermain di halaman bersih dan rapi. Fasilitas dan bangunan yang lengkap serta letak yang strategis. Tak hanya unggul dalam prestasi, SD tersebut juga menjadi percontohan karena sistem informasi pendidikannya yang telah berbasis teknologi terkini.

Menjelang akhir semester, para guru sibuk menyusun nilai dan mengisi rapor secara online melalui sistem E-Rapor Sekolah. Di ruang guru yang sejuk dan nyaman semua guru duduk mengelilingi satu meja besar dengan laptop menyala di depannya masing-masing.

"Alhamdulillah, tinggal dua mata pelajaran lagi yang harus aku input," ujar Bu Meli, wali kelas 4D, sambil menghela napas lega. Perempuan berkerudung biru itu tampak lelah tapi semangatnya belum padam. Baginya pekerjaan jika telah selesai barulah ia bisa tenang.

"Sama. Ini kenapa pula tak munculnya yang kita impor nilainya tadi, apa harus diulang ya?" tanya Bu Axcel, wali kelas 4C sambil mengetik cepat di laptopnya. Matanya fokus menghadap laptop, hanya sesekali tangannya mencomot keripik bawang yang ada di samping laptopnya itu.

"Yang penting kita kerjakan bareng, ya," kata Bu Alya yang tak begitu akrab dengan sistem digital. "Kalau sendirian, aku bisa-bisa stres kayak tahun lalu."

Bu Wanmi wali kelas 4A, duduk bersandar di kursinya sambil mengetuk-ngetuk pena. "Iya iya... tapi aku targetkan ini harus siap. Aku banyak kerjaan." sahutnya santai. "lagian punyaku sedikit lagi, semua nilai sudah masuk pun."

"Tolong punyaku dulu, ini kok nilai impor tadi tak masuk, nih."  Duduk Bu Axcel beralih menjadi menyamping menghadap Bu Wanmi dan ia menyodorkan laptopnya.

"Tanya sama adminnya aja la, punyaku dikit lagi ini." Tolaknya Bu Wanmi tanpa mengacuhkan Bu Axcel.

"Tenang aja, Bu Axcel. Kita samaan. Dibawa santai sikit, sambil ngemil dan bebual," Bu Meli mencoba mencairkan suasana. "Sini kulihat."

Beberapa jam berlalu. Tawa dan keluh kesah bersahutan dari mulut berbagai guru. Saat Bu Alya kebingungan mengisi data ekstrakurikuler, Bu Wanmi awalnya membantu, tapi perlahan wajahnya mulai masam. Tangannya terus mengetik cepat, lalu...ia pergi ke luar dan menghadap admin operator sekolah membawa laptopnya. Tak lama ia kembali dengan wajah semringah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun