Kemajuan teknologi seperti blockchain dan tokenisasi aset bisa menjadi jembatan antara emas fisik dan digital. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kepemilikan emas fisik dapat direpresentasikan dalam bentuk digital yang aman, transparan, dan terdesentralisasi, menggabungkan keunggulan kedua dunia.
Penting untuk dicatat bahwa evolusi emas digital memerlukan penguatan regulasi dan standar keamanan yang ketat. Tanpa adanya landasan hukum yang kuat, emas digital tetap akan berada dalam bayang-bayang risiko sistemik yang tinggi dan kepercayaan pasar yang rapuh.
Pada akhirnya, masa depan emas, baik fisik maupun digital, sangat bergantung pada bagaimana para pelaku industri, regulator, dan konsumen beradaptasi terhadap perubahan zaman. Mungkin, di masa depan, kita tidak lagi harus memilih salah satu, melainkan mengintegrasikan keduanya dalam strategi investasi yang cerdas dan berimbang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI