Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Infaq dan Donasi via Online, Lebih Mudah Namun Jangan Salah Meniatkannya

6 Mei 2021   23:19 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:48 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi donasi online (SMOL.ID/diunduh)

RAMADAN adalah bulan keberkahan dan penuh kemurahan. Keberkahan tidak hanya bagi yang menjalani puasa ramadan, namun juga bagi sesama yang memang membutuhkannya.


Orang mu'min yang berpuasa ramadan dijanjikan nikmat dan kemurahan Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Amalan kebaikan seperti zakat dan sedekah (infaq) yang ditunaikan di bulan suci ini, juga akan lebih berlipat ganda fadilah dan catatan pahalanya.


Kini, niatan zakat dan infaq semakin dimudahkan cara untuk menunaikannya. Donasi atau penggalangan bantuan lain, juga bukan hal yang sulit lagi untuk dilakukan. Tidak perlu tenaga banyak dan waktu lama untuk menghimpun dan mewadahi niat dan amal berbagi ini.


Pemanfaatan digitalisasi untuk melayani orang yang berniat zakat (muzakki) atau bersedekah, sudah umum dilakukan. Siapapun juga bisa melakukan penggalangan donasi, dengan memanfaatkan berbagai aplikasi berbasis digital yang sudah ada.


Dalam beberapa kesempatan, atau di kalangan masyarakat tertentu, mengumpulkan infaq atau donasi memang masih dilakukan secara langsung dan spontan. Tidak jarang masih kita dapati omplong atau kotak amal keliling, atau yang sengaja diedarkan di jalan umum atau yang ditaruh di tempat-tempat publik.


Tentunya, cara ini membutuhkan sumberdaya yang memang khusus membawa atau mengedarkannya. Jika kondisi jalanan padat atau sedang turun hujan misalnya, cara menghimpun infaq atau donasi seperti kurang efektif, bahkan bisa berisiko.


Aplikasi transaksi pembayaran online non-tunai, sebenarnya sangat membantu pelayanan sedekah (infaq) atau donasi berupa uang. Tak terkecuali, untuk aktivitas pengumpulan zakat/infaq/donasi yang sifatnya mengikat dan rutin, maka digitalisasi menjadi cara yang jauh lebih efisien diterapkan.


Bagi pengumpulan infaq spontan dan untuk satu kepentingan tertentu, cara online cukup pemberitahuan dengan mencantumkan nama kanal hotline resmi dan nomor rekening penyalurnya. Asal kredibel dan bisa mempertanggung jawabkan distribusinya, biasanya donasi sudah bisa terkumpul bahkan dalam waktu singkat. Ini biasanya jamak dilakukan untuk donasi bagi korban bencana, korban jiwa, atau orang lemah yang butuh bantuan darurat.


Akan tetapi, semua jenis donasi dan sedekah tetap harus punya niat dan tujuan. Penghimpun zakat/infaq harus benar-benar memastikan ini, agar tidak salah menyalurkannya. Sedekah yang tidak jelas diniatkan untuk apa, juga bisa mengurangi kemanfaatan dan keutamaan (fadilah) dari orang atau apa yang diinfakkannya.


Di sekitar kita, keberadaan lembaga yang mengurusi dan mengelola (amil) zakat/infaq sangat banyak jumlahnya. Karena jenis dan tujuan infak juga banyak jumlahnya, maka kepentingan ini juga harus diwadahi dan dilayani dengan berbagai program berbeda. Dan, lembaga amil yang sudah mapan dan kredibel ini biasanya harus mekanisme atau prosedur standar dalam tata kelolanya.

program layanan zakat/infaq berbasis digital di Lazismu (dok/ilustrasi)
program layanan zakat/infaq berbasis digital di Lazismu (dok/ilustrasi)

Lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh milik Persyarikatan Muhammadiyah (Lazismu) salah satunya. Lembaga ini sudah berbadan hukum tetap nasional dan punya kantor pusat hingga daerah. Hingga kini, selain mengurusi zakat mal, ada setidaknya 10 (sepuluh) program pengumpulan infaq dan donasi yang disiapkan selama ramadan. Kesemuanya dijalankan dengan memanfaatkan digitalisasi dan transaksi online.


Pengurus Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kahar Mashur mengungkapkan, digitalisasi pengelolaan zakat/infak sengaja diterapkan karena lebih mudah dan banyak keuntungan. Salah satunya, mengurangi aktivitas pengumpulan dan penyaluran secara canvass atau door to door.


Dijelaskan, digitalisasi ini mencakup adanya kanal publikasi dan informasi terkait pelayanan zakat/infak, juga mekanisme penerimaan dan penyalurannya. Media sosial (medsos) banyak dimanfaatkan, juga aplikasi dan platform digital pendukung yang bisa memudahkan donasi dihimpun dari para muzakki.


Kerja sama resmi dengan tiga lembaga keuangan yang punya layanan transaksi pembayaran elektronik juga menjadi keharusan. Semua ditujukan agar para muzakki yakin dengan niatnya, dan tidak salah ketika menunaikan.


Akan tetapi, digitalisasi zakat/infaq ataupun donasi tetap memiliki kelemahan. Paling mendasar, adalah komunikasi dengan para muzakki yang tidak bisa langsung. Jika panduan berzakat/infaq tidak lengkap, maka bisa juga justru akan menjadikan niatan yang salah atau tidak tepat penyalurannya.


Karena itu, apa yang menjadi niat para donatur atau muzakki sangat penting dipastikan. Konfirmasi harus tetap dilakukan terkait infaq atau donasi untuk apa. Sebagai bentuk layanan, maka pihak Lazismu akan menyertai setiap zakat/infaq/donasi yang dikeluarkan dengan doa sesuai peruntukan dan tujuannya.


Antisipasi lain perlu diperhatikan para donatur, yakni memeriksa keabsahan lembaga amil dan rekening yang digunakan. Jika rekening tidak atas nama lembaga resmi yang terdaftar badan hukumnya, maka harus tetap berhati-hati meniatkan dan mengeluarkan zakat/infaq/donasi yang akan ditunaikan.


Semoga segala amalan zakat/infaq/donasi bisa menambah kesempurnaan dan fadilah puasa ramadan kita. Amiin (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun