"Kapan bisa bertemu, Pak?" tanyanya.
"Ya, saya jadwalkan ke sana, Pak," kata saya.
"Saya kira jika naskah ini diterbitkan akan menjadi buku laris," katanya.
"Semoga, Pak," jawab saya.
"Oke, buku-buku saya selalu ditunggu oleh para guru. Terutama yang sudah pernah saya latih. Memang untuk menggunakan buku ini, sebaiknya mereka kita latih dulu." pungkasnya.
Saya membenarkan saja ucapannya.
Kepada siapapun, ia selalu mengatakan bahwa naskah-naskahnya adalah tulisan tangan. Tidak diketik di komputer. Kelihatannya ia senang mengatakan hal itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!