Anak merupakan generasi penerus bangsa dan menjadi tumpuan masa depan negara. Oleh karena itu, tumbuh kembang anak harus dijaga dengan baik, salah satunya melalui pemenuhan gizi yang seimbang. Seperti dijelaskan dalam penelitian berjudul Pengaruh Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Neliti, 2016), "Agar anak dapat tumbuh dan kembang dengan normal, maka peranan gizi sangatlah diperlukan dan harus diperhatikan. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti karbohidrat sebagai sumber energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan vitamin/mineral sebagai zat pengatur, akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi yang tepat akan memacu pertumbuhan dan perkembangan, makanan yang baik adalah makanan yang disesuaikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya." Pernyataan ini menegaskan bahwa gizi berperan sebagai pondasi penting dalam mendukung kesehatan, pemeliharaan, serta perkembangan anak secara menyeluruh.
Lebih jauh, gizi tidak hanya berhubungan dengan pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak, kognitif, dan kemampuan sosial anak. Nutrisi penting seperti omega-3, vitamin B12, dan vitamin D terbukti mendukung daya konsentrasi, memori, serta kecerdasan emosional (Kompasiana, 2024). Sebaliknya, kekurangan gizi kronis dapat menyebabkan stunting, yakni keterlambatan pertumbuhan yang tidak hanya memengaruhi tinggi badan, tetapi juga berimplikasi pada perkembangan otak dan kualitas hidup anak di masa depan. Data penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan bergizi dengan pencegahan stunting pada anak usia dini (Jurnal Nursing Practice & Education, 2023).
Upaya pemenuhan gizi anak harus dilakukan secara berkesinambungan sejak dini, mulai dari pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan MP-ASI dan makanan keluarga yang sehat serta seimbang. Pola makan ini bukan hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup sehat jangka panjang. Seperti ditegaskan dalam kajian lain, pemenuhan nutrisi yang baik juga membantu anak mencapai potensi genetiknya, baik dari sisi fisik maupun kecerdasan intelektual (Jurnal Pendidikan Tambusai, 2022).
Dengan demikian, gizi tidak bisa dipandang sebagai sekadar asupan makanan harian, melainkan investasi utama untuk mencetak generasi unggul di masa depan. Agar tujuan ini tercapai, dibutuhkan kolaborasi antara orang tua, tenaga pendidik, masyarakat, dan pemerintah dalam memberikan edukasi, pendampingan, serta memastikan akses pangan bergizi bagi seluruh anak Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI