Mohon tunggu...
Maximilian Bima
Maximilian Bima Mohon Tunggu... Penulis - 7-8-2002, Born and Raised in semarang

Hanya seorang yang suka berkreasi dalam imajiansinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Am I? Issues... (10)

5 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 5 Juni 2019   08:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ladies and Gentlemen, sebentar lagi kita akan tiba di Bandara Internasional Schipol, Belanda, Waktu setempat menunjukkan pukul sembilan pagi, terdapat 1 jam perbedaan antara Amsterdam dan ....."

Seiring sang pramugari mengucapkan bahwa kami akan mendarat, aku hanya terus melamun menghadap jendela pesawat yang memperlihatkan ku betapa indahnya Amsterdam ini. Tak terbayang aku akan pulang ke kampung halamanku lebih awal dari yang kukira, semua ini mengingatkan ku kembali ke masa-masa kecil ku. Dimana setiap minggu keluarga ku akan ke Amsterdam bersama keluarganya Jansen, kami akan bersenang-senang berkeliling kota, dan diakhiri dengan mengikuti ibadah di katedral St. Nicholas, karena katedral ini merupakan yang terdekat dari Amsterdam Centraal, stasiun kereta utama Amsterdam.

Aku tiba-tiba saja terbawa arus kenangan masa kecilku yang indah, aku masih ingat saat aku dan Jansen membeli es krim sebelum kami menaiki kereta pulang. Jansen merupakan orang yang tergila-gila dengan es krim saat kecil, jadi sekalipun ia mendapat es krim itu. Ohoho.... jangan kira ia tak berani untuk melahapnya dalam sekali suapan, kalau perlupun ia akan melumuri dirinya dengan es krim, dan itulah yang ia benar-benar lakukan sebelum kami semua pulang,

Ia melumuri kurang lebih bagian mulut nya dengan es krim coklat, yang kemudian mengotori dirinya dan lantai stasiun. Ia langsung terkena masalah setelah itu terjadi, bukan hanya ayah dan ibunya yang memarahi dia, tapi ia mendapat teguran dari penjaga stasiun tersebut, dan bahkan mereka sampai di denda dengan biaya yang tak murah juga. Sejak saat itu, setiap kali Jansen ingin membeli es krim, ia hanya boleh beli lewat orang tuanya.

"Hey, nanti kita naik kereta saja" Ucap Jansen setelah ku kembali dari lamunanku yang cukup lama

"Kenapa? Kurasa menyewa mobil sendiri bisa lebih cepat, kita juga tak perlu menuggu hinga jam sebelas malam hanya untuk kereta overnight."

"Kawan, jika kita memiliki waktu di Amsterdam, kenapa kita tidak memaksimalkan hal tersebut?, lagipula..."

"Apakah ini karena kau ingin membeli es krim kesukaanmu?" aku langsung memotong kalimatnya sebelum ia menyelesaikannya

Jansen pun cukup tercengang, ia pun sempat tak berkata-kata selama 10 detik.

"Hey bukan berarti aku ingin naik kereta, hanya membeli es krim yang sangat kucintai sejak kecil." Bantahnya dengan keras

"Kalau begitu, kita sewa mobil saja, lagipula dengan menyewa mobil kita akan lebih leluasa saat sampai rumah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun