Mohon tunggu...
Maximilian Bima
Maximilian Bima Mohon Tunggu... Penulis - 7-8-2002, Born and Raised in semarang

Hanya seorang yang suka berkreasi dalam imajiansinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Am I? Between Us... (9)

31 Mei 2019   12:00 Diperbarui: 31 Mei 2019   12:12 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Saat kita mulai beranjak keluar, terdapat seorang penjaga yang mendatangi mobil kami dan bertanya "Apakah kalian baik-baik saja?"

Shirley yang langsung menutup muka pun, sudah terlihat malu seperti popularitasnya dihancurkan seorang lelaki jelek yang ia pacari. Karena kau yakin ia tak akan menjawab "Tidak apa-apa pak, kami hanya melakukan ritual pagi kita." jawabku dengan polos "Aku hanya melakukannya terlalu semangat sehingga aku tidak sadar bahwa suaraku terlalu keras."

Shirley pun sudah terlihat zombie yang dikucilkan oleh kalangan nya sendiri, ia merasa harga dirinya lebih rendah dari titik tetap bawah orang yang tak punya harga diri.

"Okelah kalau begitu, tapi untuk lain kali, lakukanlah di apartemen mu sendiri, atau kalau kau ingin melakukannya disini, lakukan dengan tenang, aku sudah takut setengah mati. Kukira ada seorang perempuan yang sedang kesurupan di tempar parkir ini."

Aku membalas jawaban penjaga itu dengan senyum dan aku mulai berjalan ke lift, kemudian Shirley memegang tanganku, dan menarik ku. Seakan-akan ia ingin kita ke lift lebih cepat, saat di depan pintu lift, Shirley menekan terus tombol lift seperti orang yang teburu-buru.

"Hey, santai saja, kalau tombol itu rusak, semua orang yang tinggal di apartemen tidak akan bisa keluar masuk apartemen dengan mudah, mereka harus menaiki tang-.."

"AKU TIDAK PEDULI" jawab Shirley dengan Teriakan yang berbisik, ia seperti sudah kesal dengan diriku ini.

Saat pintu lift terbuka, ia langsung menekan tombol lantai di mana apartemen kami berada,dan langsung mengangkat jari telunjuk nya dan menujukku "Hal ini tidak pernah terjadi, apa pun yang terjadi pagi ini, tetap berada diantara kita berdua saja. Mengerti?"

"Memang nya kena-..."

"APAKAH KAU MENGERTI SHIRLEY?" jawabnya dengan nada tegas

"Iya, iya. Jeez bisakah kau santai sedikit." Balasku diikuti dengan ketawa kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun