Mohon tunggu...
Maximilian Bima
Maximilian Bima Mohon Tunggu... Penulis - 7-8-2002, Born and Raised in semarang

Hanya seorang yang suka berkreasi dalam imajiansinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Am I? Between Us... (9)

31 Mei 2019   12:00 Diperbarui: 31 Mei 2019   12:12 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Bukankah itu terlalu berlebihan, aku pun hanya tahu Jansen dari sepercik cerita dari Tanner, ia pun lebih mendeskripsikan nya seperti orang yang sedikit berengsek."

"Well, setidaknya ia bersikap gentle depan wanita bukan? Kau tahulah apa yang akan terjadi jika kau menaruh dua orang lelaki dalam satu apartemen,apalagi dua orang lelaki yang suadh dekat sejak kecil."

Aku pun mulai memikirkan kembali terhadap pernyataan Shirley, dan itu ada benarnya."Ok nona, kau menang ronde ini, lebih baik aku tidur dengan mendengar ocehan mu sebagai cerita tidurku, daripada harus berdebat dengan mu. Itu bisa membuatku mendapatkan sakit kepala yang hebat."

"Hahaha, benar sekali, hey omong-omong, apakah Lory akan memasak kita sarapan?"

"Jangan harap, aku tidak mau apartemen kita terbakar" Kemudian aku kembali tidur sebelum aku tidak bisa mendapatkan tidur di apartemen.

Setibanya kami di apartemen, aku terbangun dan melihat apartemen kami memang benar-benar terbakar, Shirley sudah melongo dan tidak berkata sepatah katapun, aku pun berteriak "LORY!!! TIDAK LORY!!!", kemudian Shirley tiba-tiba memanggilku "Vica, Vica". Aku pun tak meresponnya sebab aku sudah terlalu panik.

Kemudian Shirley berteriak memanggilku, diikuti dengan tamparan yang begitu keras. PLAKKK

Tiba-tiba saja aku terbangun dan menyadari bahwa itu semua hanyalah mimpi, Shirley pun sudah memegang sandal kesayangannya yang ia selalu simpan dimobil di tangan kanan.

"Apa yang kau mimpikan VIca? Kau membuatku panik, saat aku bilang kita sudah sampai, kau malah berteriak memanggil nama Lory, aku sempat ketakutan setengah mati hanya melihatmu berteriak Lory, apakah di mimpimu ia benar-benar membarkan apartemen kita?" Tanya Shirley dengan amarahnya yang sangat tidak ingin kau lihat.

"Huh?"

"Kau ini ma-... Lupakan lah, mari kita cepat-cepat kembali, sebelum ada seseorang yang melihat kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun