Mohon tunggu...
Maximilian Bima
Maximilian Bima Mohon Tunggu... Penulis - 7-8-2002, Born and Raised in semarang

Hanya seorang yang suka berkreasi dalam imajiansinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Am I ? Awkward... for/to Me? (6)

15 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 15 Mei 2019   09:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tiba-tiba hawa canggung menyelimuti kami ber empat, aku pun memutuskan untuk memecah ke kecanggungan tersebut.

"Omong-omong, nama ku Tanner senang bertemu kalian."

"Namaku Shirley" ucap si perempuan yang menamparku

"Dan aku Lory, senang berkenalan denganmu" ucap nya dengan nada yang terdengar imut, walaupun ke imutan itu hilang karena aku baru ingat masih ada pisau yang mengarah padaku.

"Lory, taruh kembali pisau itu, kecuali kau ingin memotong Tanner dan menjadikan dirinya sebagai bahan makanan kita."

"Aku tidak keberatan memakan dirinya"

Entah apa yang dipikirkan si Lory, aku tidak tahu apakah dia berusaha bercanda atau memang sungguh ingin melakukanya, jika saja ia kanibal, aku lebih baik lompat dari apartemen setinggi 17 lantai ini dan mati dengan mengenaskan, daripada harus mati menjadi bahan santapan 3 perempuan kanibal.

"Hentikan Lory, menjijikan..." ucap Shirley "Kita harus menjamu... bukan, 'memperlakukan' tamu kita dengan baik, dan juga manusiawi. Jangan bawa sifat belantara hutan mu disini, apalagi selama ada tamu."

Lory pun mengangguk dan langsung kembali masuk ke kamarnya, aku merasa bahwa mereka berdua seperti kakak adik, mungkin saja itu menjelaskan kenapa dapur mereka sempat terbakar saat salah satu saja dari mereka mencoba untuk memasak.

"Maafkan atas kelakuanku tadi Tanner, aku tidak bermaksud melakukan hal itu, aku hanya mengiramu seorang penguntit atau pencuri." ucap Shirley

"Tidak apa, banyak jugaorang yang mengira kalau diriku merupakan seorang pedofil, jadi penguntit atau pencuri belum terlalu parah" ucapan diriku membuat kamu bertiga tertawa ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun