Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mendengar Kebocoran Data Pribadi di Tubuh BPJS Kesehatan, Perasaan Cemas dan Was-was Saya Muncul Lagi

24 Mei 2021   22:56 Diperbarui: 24 Mei 2021   23:23 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saya jelaskan kepada YH bahwa kami sama sekali tidak ada hubungan dengan LC dan alhamdulillah YH mau mengerti malahan beliau menyarankan agar kami melapor ke pihak kepolisian untuk mengusut kasus pembobolan NIK E-KTP dan KK kami tersebut. 

Belum tuntas kasus ini, pada tanggal 2 Mei 2021 sekitar pukul sembilan malam (21.00 WIB), rumah kami didatangi sekelompok anggota Polsek Wonokromo Surabaya. 

Seorang pria paruh baya, sepeda motornya ditipu oleh seseorang. Sang penipu memberikan nomer HP yang setelah dicek di kepolisian ternyata menggunakan data pribadi saya. 

Malam-malam didatangi polisi tentu memunculkan rasa takut tersendiri.  Tapi akhirnya pihak Polsek dan orang yang ditipu menyaksikan secara langsung bahwa saya bukanlah pelaku aksi penipuan itu. 

Segera setelah kejadian malam itu, saya langsung menghubungi beberapa pegawai provider kartu seluler IS (Pak BPT, Bu PPt dan Bu AH) yang berkantor di kawasan Kayun, Surabaya yang pada kasus pembobolan NIK tahun 2018 pernah mencoba membantu masalah tersebut. 

Jawaban mereka bertiga bukan saja tidak memuaskan tapi juga belum menyelesaikan masalah. 

Saya masih ingat betul pernyataan salah satu pegawai provider IS yang bernama Bu AH bahwa jutaan nomer kartu prabayar yang menggunakan NIK saya sudah di-unpaired sehingga "aman" katanya. 

Tapi toh pada kenyataannya masih muncul kasus penipuan yang dilakukan oleh orang atau pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang mencatut data NIK dan KK kami sekeluarga. 

Nauzubillah, masih ada kemungkinan kasus serupa akan muncul lagi. Perasaan cemas dan was-was itu selalu menghantui kami. Semoga saja Allah SWT selalu melindungi kami sekeluarga, aamiin YRA. 

Baca juga : Selama Ramadan 2021, Ada 2 Kasus Penipuan yang Menggunakan Data Pribadi Kami Sekeluarga

Saya belum menempuh jalur hukum secara serius karena masih berikhtiar mencari penasehat hukum yang bukan saja berani dan jujur tapi juga tidak berbayar alias gratis. Semoga saja di suatu saat nanti akan mendapatkan sosok yang demikian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun