Kenapa aku masih belum bangun juga? Harusnya aku sudah bangun sejak kau mengucapkannya padaku seperti ratusan mimpi-mimpi yang sebelumnya.
lalu kau menoleh, menaikkan alismu sambil tersenyum mengejek.
Menyebalkan. Mengapa dengan ekspresi seperti itu saja kau masih begitu mengagumkan....? Aku berusaha memasang wajah kesal walau hatiku berdebar kencang. Aku menoleh pada ayahku.
''Kau serius?'' Itu ayahku yang bertanya.
Aku melihatmu,
''serius'' katamu sambil menatap mata ayahku.
Aku masih tak percaya.
Kenapa aku masih belum bangun juga...? Ini terlalu membahagiakan untuk disebut nyata. Walau aku selalu berharap bahwa ini nyata.
''Berikan tanganmu!''
Aku menengadahkan tangan. Kau menatapku dengan tatapan aneh.
''Kalau ini benar-benar nyata, berikan tanganmu. Aku ingin menggenggamnya.'' Â Aku menantangnya, tak kupedulikan rasa maluku kepada ayah.