Mohon tunggu...
Maulana M. Syuhada
Maulana M. Syuhada Mohon Tunggu... lainnya -

Founder Tim Muhibah Angklung https://www.angklungmuhibah.id Buku: 40 Days in Europe (2007), Maryam Menggugat (2013), The Journey (2019)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

[JTS#1] Kalau Benci Sudah Membuta (Bagian 1)

15 Maret 2019   03:14 Diperbarui: 15 Maret 2019   04:59 4569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Jokowi dan Prabowo | Foto: Tahta Aidila/Republika

 Padahal sejatinya mereka ini sedang dibodohi, sedang dieksploitasi (dimanfaatkan) oleh kelompok yang ingin menggapai kekuasan dengan menghalalkan segala cara. 

Celakanya Ustadz dan emak-emak ini, mereka yakin apa yang mereka kampanyekan itu semuanya benar seperti yakinnya kita bahwa semua itu adalah salah, bohong, hoax dan fitnah belaka.

Fenomena ustadz dan emak-emak ini adalah potret riil masyarakat kita. Kasus di atas hanyalah puncak dari fenomena gunung es. Kasus-kasus di atas hanyalah segelintir kasus yang terekam kamera, yang pada kenyataannya fenomena penyebaran hoax seperti ini bisa jadi sudah sangat "massive" dan menjamur di masyarakat. Selevel Wasekjen MUI saja sudah separah itu, menelanjangi kebodohannya sendiri di depan publik. Apalagi masyarakat di akar rumput. Mereka belum terbiasa dengan budaya literasi, budaya cek-dan-ricek.  Mereka akan sami'na wa atho'na, kami dengar dan kami ta'ati.

Saya kadang berpikir, orang-orang ini apa tidak cape, tiap hari selalu diliputi kebencian. Pikirannya, mulutnya, jarinya, tak berhenti untuk membenci, menyinyir dan menghina. Energi yang dibawa dan dipancarkan adalah energi negatif. Kebencian yang buta itu memang menutup hati dan nalar. Mungkin inilah mengapa, Allah SWT memperingatkan kita dalam Al-Quran, Surat Al-Maidah ayat 8: "Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa."

Tapi kalau kebencian sudah menutup nalar dan hati, firman Tuhan untuk bertabayyun dan berlaku adil akan hanya dianggap angin lalu. 

Rakyat yang termakan hoax ini adalah korban. Mereka berpikir mereka sedang berjihad untuk Islam, sedang berjuang melawan rezim yang anti Islam, sedang membela agama Islam. Sungguh mereka sama sekali tidak berjuang untuk Islam. Mereka sejatinya tengah berjuang untuk memenuhi hawa nafsu sekelompok orang yang mencoba menggapai kekuasaan dengan menghalalkan segala cara, dengan menebarkan fitnah dan kebohongan. 

Saya seringkali ingin bertanya kepada mereka yang menyebarkan hoax ini. Kalau ternyata apa yang mereka sebarkan itu salah bagaimana? Jika ternyata bahwa Jokowi itu tidak anti Islam, bahwa Jokowi itu bukan PKI, bahwa Jokowi itu bukan antek Cina, bagaimana? Bagaimana jika ternyata Jokowi itu adalah orang yang jujur, tulus, dan soleh?

 

Yang jelas, Tuhan tidak tidur. Sekecil apa pun perbuatan kita, baik atau buruk, pasti ada balasannya. Semuanya akan terbayarkan. Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat. Tidak ada sekecil butir atom pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Kampanye yang dilandasi dengan kebohongan tidak akan pernah membawa berkah, tidak akan sedikitpun mendatangkan kebaikan.

 

Orang yang paling jahat adalah para mastermind (dalang) yang berada di belakang kampanye hitam ini. Yang terus membakar suluh agar mesin-mesin partai, para kader dan semua simpatisannya tidak pernah berhenti menyuarakan hoaks dan kebencian, terus bergerilya dari satu pengajian ke pengajian lainnya, dari masjid ke masjid, dari kampus ke kampus, dari kampung ke kampung, door-to-door dari rumah ke rumah, dari satu grup WA ke grup WA lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun