Memar tak berasal tumbuh seketika
Pembiasan kenyamanan tergoncangkan oleh sang waktu
Sungguh melasah penderitaan ini ku tanggung
Buih hitam meraba lautan nan biru
Busana elok terlapiskan sutra
Menimbun didalam kesengsaraan
Pandemi merebak mengakar badan
Pengolesan jiwa merasakan kehadiran
Dunia seakan purba diawal masa
Ganasnya wabah mencekam
Puluhan nyawa bersanding kerintihan
Manusia tak bersalah menuntun korban
Upaya perubahan tak tentu arah dilakukan
Kegabutan kebijakan bercuai runtuh
Capak tindakan pun bernilai rendah
Kicik terpandang menuai kritikan
Sang bumi pun menangisi isinya
Manusianya hilang bukan akibatnya
Diusik sirna bak tulisan bermakna
Pulihkan jiwa yang merenta-renta pedih
*maulana ishak